Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan prioritas di Sumatera Utara (Sumut). Dengan peminatnya yang semakin banyak, harus ada upaya yang bisa mendukung produktifitas kopi Sumut. Tahun ini, ada 1.100 hektare tanaman kopi yang diremajakan.
Kepala Dinas Perkebunan Sumut, Herawaty mengatakannya kepada medanbisnisdaily.com, Kamis (3/1/2019). Dikatakannya, peremajaan kopi seluas 1.100 tersebut berada di Karo (100 ha), Mandailing Natal (100 ha) dan Humbang Hasundutan (800 ha).
Menurutnya, peremajaan kopi tersebut didukung dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Munculnya angka tersebut berdasarkan dari pengajuan pemerintah kabupaten yang mengirimkan e-proposal secara langsung ke pusat.
Dalam hal ini, posisi Dinas Perkebunan Sumut memverifikasi kesesuaian dan pencadangan lahan dengan komoditasnya. "Jadi mereka pemerintah kabupaten langsung ke pusat mengirimkan e-proposalnya. Kabupaten lain yang mau ada peremajaan, sebaiknya melakukan hal yang sama," katanya.
Selain peremajaan, lanjut dia, tahun ini juga ada perluasan lahan kopi di Tapanuli Utara dan Toba Samosir, masing-masing 150 ha. Dia berharap, dengan adanya peremajaan, perluasan lahan, apalagi beberapa kabupaten sudah memiliki Sertifikat Identifikasi Geografis (SIG), dan adanya kebun benih sumber kopi di Tobasa, Taput dan Humbahas seluas 3 ha, produksi dan kualitas kopi Sumut juga meningkat lebih baik lagi.
Berdasarkan Data Statistik Perkebunan 2017, dari Dinas Perkebunan Sumatera Utara, perkebunan rakyat untuk kopi Arabika di Sumut seluas 70.199,92 hektare dengan produksi 55.155,09 ton. Berbeda dari kopi Arabika, kopi robusta ditanam oleh rakyat dan perkebunan besar swasta nasional (PBSN).
Dari data statistik tersebut tercatat, kopi robusta seluas 18.942,17 hektare dengan produksi 8.484,72 ton. Ditambah dengan pertanaman oleh kebun milik PBSN seluas 1.098,96 hektare dengan produksi 904,67. Sehingga jika ditotal, luas kebun robusta seluas 20.041,13 hektare dengan produksi 9.389,3 ton.
Dari data yang sama, kopi robusta ditanam di 15 kabupaten dengan rincian, 1.537,15 hektare tanaman belum menghasilkan (TBM), 10.828,95 hektare tanaman menghasilkan (TM), dan 6.576,07 hektare tanaman tua menghasilkan (TTM). Kopi robusta ini dibudidayakan oleh 21.799 kepala keluarga (KK).
Sementara itu, kopi arabika ditanam di 12 kabupaten dengan rincian 14.704,22 hektare (TBM), 51.195,84 hektare (TM) dan 4.299,86 hektare (TTM). Kopi Arabika dibudidayakan oleh 111.487 kepala keluarga (KK).