Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Kritik tajam dilontarkan Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan dilontarkan atas pernyataan Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi yang menyebut PIlpres bubar saja jika gubernur teriak-teriak soal dukungannya di Pilpres 2019.
Dalam kritiknya yang disampaikan secara tertulis kepada medanbisnisdaily.com, Sabtu (5/1/2019), Sutrisno menyatakan dukungan seorang gubernur di Pilpres mekanisme dan caranya sudah diatur dengan baik.
Katanya, sikap Edy yang menyebutkan Pilpres bubar karena ada gubernur yang menyatakan dukungan
(teriak) menunjukkan bahwa sebagai Gubernur Sumut pemahamannya terhadap konstitusi terbilang rendah. Sebab, pilihan, keberpihakan, dan cara menyampaikan dukungan, merupakan hak setiap orang.
"Menyebut Pilpres bubar adalah sebuah penghinaan konstitusi. Anak SD saja tidak pernah kita dengar menyebut Pilpres bubar. Masa seorang gubernur, letnan jenderal purnawirawan, di hadapan publik menyatakan pilpres bubar?" ungkapnya.
Sikap Edy, papar Sutrisno yang juga juru bicara Tim Kemenangan Daerah pasangan Capres Jokowi-Ma'ruf, jika dibiarkan akan kian membuat Provinsi Sumatera Utara kehilangan martabatnya. Dipimpin gubernur yang mencari popularitas dengan asbun.
"Bicara tegas dan lugas, beda dengan asbun. Oleh karena itu saya meminta dengan baik agar Gubernur Sumatera Utara jangan asbun," tegas Sutrisno.
Sebelumnya, Edy di hadapan peserta rapat koordinasi penyelenggaraan Pemilu 2019 di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubsu, Jumat (4/1/2019), mengatakan, kepada siapa dukungannya di Pilpres akan ditunjukkan di bilik suara pada hari pencoblosan pada 17 April. Oleh sebab itu, katanya, hanya Tuhan dan dirinya yang tahu.
"Kalau sampai Gubernur teriak-teriak soal dukungannya, bubar saja Pilpres," ujarnya di rapat yang dihadiri komisioner Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, unsur pimpinan di Forum Komunikasi Pimpinan Daerah serta pejabat Pemprov Sumut terkait.