Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Yayasan Pencinta Danau Toba (YPDT) menilai ke depannya, untuk mengantisipasi longsor di kawasan Danau Toba (KDT), khususnya di Jembatan Sidua-dua, Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Simalungun yang terjadi 6 kali dalam dua pekan terakhir, tidak cukup dengan membuat tembok penahan sebagaimana yang lazim dilakukan pemerintah selama ini. Yang lebih penting memperkuat kontur tanah yang labil dengan vegetasi tanaman.
Hal itu dikatakan Sekretaris Umum YPDT Andaru Satnyoto dalam keterangan tertulisnya yang diterima medanbisnisdaily.com, Minggu (6/1/2019).
"Beberapa kasus longsor disebabkan tanah labil, batuan tua, lapuk, tidak ada vegetasi tanaman penahan, dan kemiringan curam. Oleh karenanya perlu langkah-langkah antisipatif dan dikelola secara sistemik.
Misal daerah yang rawan longsor diberi turap/dinding penahan, dibuat saluran-saluran air di wilayah miring dan lain sebagainya. Namun yang lebih penting dari itu adalah soal vegetasi tanaman," jelasnya.
Ketua Umum YPDT, Maruap Siahaan, menambahkan, bencana alam di KDT, termasuk juga penyakit endemik, kecelakaan transportasi darat dan danau beberapa waktu lalu adalah sintesa dari perilaku stakeholder terutama pelaku usaha yang merusak lingkungan hidup dan Pemda maupun pemerintah yang tidak menjalankan tugasnya sebagai pembuat regulasi dan sebagai pengawas.
"Sejak beberapa tahun silam pemerintah/Pemda mengatakan bahwa Danau Toba tercemar, penebangan kayu secara illegal. Terakhir Bank Dunia yang dianggap sumber terpercaya sudah memberi kajian dan pemerintah sudah mengumumkan bahwa Danau Toba telah rusak parah. Lalu sampai saat ini tidak ada tindakan radikal melakukan upaya perbaikan," jelas Maruap.
Dikatakan Maruap, Pemda/pemerintah belum melihat Danau Toba sebagai sumber kesejahteraan dan kebahagiaan bagi masyarakat di KDT, sehingga ketika terjadi tindakan eksploitatif terhadap kawasan Danau Toba dibiarkan saja. Bahkan pemerintah/pemda turut mendukung dengan membiarkan tindakan tersebut terjadi.