Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo berharap Pemilu 2019 berjalan tertib. Tjahjo tidak ingin ada pihak-pihak yang merusak proses demokrasi.
"Siapa pun orang yang mengacaukan proses konsolidasi demokrasi ini, mengacaukan kerja partai politik, mengacaukan kerja calon presiden dan wapres, mengacaukan kerja tim sukses capres-cawapres, ya mereka adalah penjahat politik," ujar Tjahjo di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Tjahjo mengimbau politisi melakukan kroscek secara langsung kepada lembaga yang berwenang jika menemukan sesuatu yang janggal. Jangan sampai ada pihak-pihak yang sekedar 'berteriak' di media sosial.
"Ya kalau memang ada pertanyaan, ada keraguan, ya langsung saja datang, lewat tim suksesnya atau partainya, jangan mengarang-ngarang, membuat berita yang itu justru merusak. Saya yakin kader partai, partai yang ikut pemilu, tim sukses dan capres tidak ada keinginan untuk merusak legitimasi KPU sebagai penyelenggara. Kalau ada, berarti itu adalah penjahat politik. Siapa pun orangnya," bebernya.
Tjahjo mengimbau peserta Pemilu tidak menaruh persepsi negatif pada KPU. Ia meyakini KPU sudah menjalankan tugasnya dengan baik.
"Harusnya partai politik, termasuk capres cawapres, tim suksesnya ya harus percaya penuh pada KPU. Jangan apa yang disepakati di rapat beda apa yang disampaikan di luar," ujarnya.
"Saya yakin KPU per hari ini tidak ada yang menyimpang satu titik koma pun dari UU yang dijabarkan lewat UU, PKPU," imbuhnya.
Tjahjo meminta peserta Pemilu maupun masyarakat tidak mudah percaya, apalagi menyebar hoax. Ia memberi contoh isu 7 kontainer berisi surat suara tercoblos yang akhirnya dinyatakan hoax.
"Yang penting kita jangan mencurigai apalagi mendramatisir, apalagi membuat hal-hal seperti kemarin, nyetak kartu saja belum, kok belum-belum sudah tujuh kontainer," kata Tjahjo.dtc