Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Komunitas vespa disebut-sebut bermula dari Slankers (sebutan penggemar fanatik kelompok musik Slank). Hal itu pun diakui Kampleng, salah seorang anggota komunitas vespa yang ditemui medanbisnisdaily.com, di sebuah SPBU di Jalan Sisingamangaraja, KM 9 Medan, Kamis malam (10/1/2019).
"Memang, tapi kami gabung. Bukan hanya komunitas vespa, Bang, ada juga komunitas kereta butut," kata Kampleng.
Salah seorang mantan anggota komunitas vespa di Medan, Rado Ginting yang kini membuka bengkel sepeda motor di Jalan Sisingamangaraja, Medan, juga mengatakan hal yang sama. Rado menceritakan, ia sempat bergabung dengan komunitas itu, tetapi tidak lama. Kemudian ia menyalurkan bakatnya dengan membuka bengkel sepeda motor.
"Itu mereka awalnya Slankers. Di mana ada konser Slank mereka ada. Menurut ceritanya dulu, kalau anak vespa nonton konser Slank gratis. Mereka datang berkonvoi. Dari mana-mana. Konsernya di Medan, nanti Slanker dari Bandung atau Surabaya datang dengan vespa," kata Rado.
Dikatakan Rado, komunitas vespa itu ada organisasinya. Kalau Slank konser mereka gerakkan massa. Sayangnya sebagian komunitas ada yang keterusan. Mereka hidup sebebas-bebasnya meninggalkan sekolah dan keluarganya seperti gelandangan.
"Mereka itu bukan tak mampu, cuma mau bebas. Kalau miskin mana mungkin bisa merakit vespanya. Kan biayanya itu mahal," kata Rado.