Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Gerakan Pemuda (GP) Ansor melaporkan ke Presiden Jokowi ada kelompok radikal yang terkonsolidasi terkait Pemilu 2019. Istana menegaskan negara tidak memberikan ruang bagi kelompok tersebut.
"Tadi rekan-rekan GP Ansor memberikan masukan kepada presiden atas berbagai situasi saat ini, di antaranya persoalan radikalisme yang perlu jadi perhatian bersama dan atensi bagi presiden," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (11/1/2019).
Moeldoko hadir dan menemani Jokowi dalam pertemuan dengan GP Ansor. Menurutnya, kelompok radikal jangan diberi ruang berkembang di Tanah Air.
"Contohnya kepada radikal, tetap, kita tidak memberikan ruang kepada kelompok-kelompok radikal. Kita semuanya harus memiliki sikap yang sama. jadi, akan lebih bagus lagi kalau menempatkan radikal sebagai musuh bersama. karena negara tidak boleh memberi toleransi (kepada radikal)," ujar Moeldoko.
"Begitu diberi toleransi, maka dia akan berkembang. begitu dia berkembang, ini akan mengganggu anak-anak masa depan bangsa Indonesia," ucap Mantan Panglima TNI ini.
GP Ansor juga sempat menyebut kelompok tersebut menginduk dengan salah satu kontestan Pemilu. Moeldoko enggan berkomentar lebih jauh.
"Kita tidak memberikan tanggapan. Negara dan Pak Jokowi tidak memberikan tanggapan, tapi saya pribadi ingin mengingatkan, siapa pun yang bermain-main dengan itu, yang menggunakan kelompok radikal untuk kepentingan politik praktis, maka ini akan menjadi backfire. Jangan main-main dengan itu," bebernya. (dtc)