Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Pandeglang. Berkaca dari tsunami pada 22 Desember 2018, hotel-hotel di Pandeglang, Banten, disarankan membangun kamar hotel di lantai dua. Hotel-hotel juga diusulkan memiliki jalur evakuasi saat bencana melanda.
Tanjung Lesung Beach Hotel, Pandeglang, Banten, menjadi salah satu lokasi yang diterjang tsunami pada 22 Desember 2018. Kepada rombongan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bupati Pandeglang Irna Narulita bercerita air laut menerjang bagian hotel yang dekat dengan laut dan mengakibatkan sekitar 30 orang ditemukan tewas, termasuk tiga personel grup musik Seventeen.
Mendengar hal itu, BNPB memberikan sejumlah saran. "Ada beberapa temuan. Lantai dasar di sini dijadikan kamar. Seharusnya, minimal dua ke atas. Ini pengalaman juga. Itu juga solusi yang kami sampaikan," kata Deputi 1 Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Bernadus Wisnu Widjaja, di Tanjung Lesung Beach Hotel, Pandeglang, Sabtu (12/1/2019).
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati memberi contoh hotel di Kuta, Bali. Hotel-hotel di sana siap jika sewaktu-waktu ada bencana tsunami. "Hotel di Kuta, ada di zona merah (rawan) tapi hotel siap, lantai 3 jadi shelter. Selalu siapkan logistik setiap hari dan selalu diganti, dan mereka dengan BPBD hubungan sangat erat," ujar Dwikorita.
Mendengar penjelasan itu, Irna sangat berterima kasih atas masukan-masukan dari lembaga yang ahli di bidang kebencanaan. Dia akan melakukan sosialisasi kepada pihak hotel untuk mematuhi prosedur mitigasi bencana.
"Tadi dijelaskan soal lantai satu tidak boleh jadi tempat penginapan. Kemudian kami minta kepada setiap hotel untuk membangun jalur untuk evakuasi," ucap Irna.(dtc)