Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi buka suara menanggapi kenaikan tarif ongkos kirim (ongkir) JNE. Budi Karya meminta JNE jangan monopoli dan menetapkan tarif seenaknya.
Selain itu, Budi Karya juga akan memanggil JNE untuk minta penjelasan soal kenaikan ongkir tersebut.
"JNE sudah bagus, tiba-tiba bagus sendiri, saya harapkan dia jangan monopoli menetapkan tarif seenaknya sendiri, jadi kita akan diskusi dengan mereka," kata Budi Karya di Grand Sahid Hotel, Jakarta, Senin (14/1/2019).
Dia mengatakan selama ini pemerintah sudah memetakan bisnis kargo, cuma JNE tidak masuk dalam proses tersebut.
"Kita akan petakan, selama ini JNE bukan bagian yang kita amati, jadi kita akan petakan dulu bisnis kargo ini,," tambah dia.
Budi menambahkan penyesuaian tarif oleh beberapa perusahaan jasa telah mempertimbangkan banyak aspek, mulai dari perkembangan bisnis, hingga memang sudah lama tidak menyesuaikan, cuma untuk mengetahui lebih rinci maka akan berdiskusi dengan pihak terkait.
"Ya memang seperti yang didiskusikan tadi ini kan struktur bisnis perusahaan satu dengan yang lainnya akan berubah dengan drastis. Saya nggak tahu juga JNE ini induknya siapa jadi nanti kita akan bahu membahu dengan beberapa kementerian untuk menata, supaya ini memberikan suatu tingkat pelayanan yang baik," terang Budi.
Sebagai informasi JNE menaikkan tarif pengiriman dari Jabodetabek ke seluruh Indonesia. Kebijakan ini berlaku mulai tanggal 15 Januari 2019.
Presiden Direktur JNE Muhammad Feriadi mengatakan tarif kargo angkutan udara yang naik signifikan menjadi alasan perusahaan mengambil keputusan ini. Biaya kargo yang terus naik memaksa perusahaan mengambil kebijakan ini.
"Ini yang sangat terasa sebetulnya adalah beban biaya kita yang pengiriman udara. Tarif secara keseluruhan naik," katanya kepada detikFinance saat dihubungi. (dtf)