Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Cockpit voice recorder (CVR) Lion Air dengan nomor lambung PK-LQP telah ditemukan di perairan laut Karawang, Jawa Barat. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan melakukan proses pengeringan CVR dan pengunduhan data di dalam CVR tersebut.
Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan setelah pengangkatan CVR dari laut itu nantinya, CVR akan dilakukan proses pengeringan, setelah itu memasuki tahap download, diperkirakan proses pengeringan hingga download selesai dalam waktu tiga sampai lima hari. Dia mengatakan KNKT akan memulai proses tersebut pagi ini.
"CVR yang masih utuh. Kita punya golden casenya, casing yang bagusnya itu kita siapkan, terus kabelnya kita siapkan, kurang lebih itu saja. Proses pengeringan dan downloadnya baru dimulai besok (15/1) pagi," ujar Soerjanto, Senin (14/1/2019) malam.
KNKT menjelaskan, unit-unit yang disiapkan timnya berupa CVR yang masih utuh, lalu dipersiapkan juga alat lainnya seperti kabel dan casing untuk CVR tersebut. Soerjanto menambahkan, nantinya KNKT akan menganalisis data dari CVR tersebut yang berisikan percakapan di dalam kokpit sehingga penyebab jatuhnya pesawat PK-LQP itu bisa diketahui.
"Percakapan di dalam kokpit, terutama pesawat mulai take off sampai terjadinya kecelakaan, terus suara background yang di dalam kokpit terjadi suara apa saja, itu akan kita identifikasi, terus percakapan antara kedua belah pihak itu siapa saja, terus juga kita sinkronisasi antara rekaman di pesawat, dengan rekaman di menara pesawatnya," kata dia.
CVR Lion Air ditemukan lewat misi pencairan yang melibatkan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal) dengan mengerahkan KRI Spica-934. CVR Lion Air terdeteksi lewat alat di KRI Spica di koordinat 05 48 46,503 S-107 07 36,728 T di perairan Tanjung Karawang dan dapat diangkat dari kedalaman 30 meter oleh tim penyelam TNI AL.(dtc)