Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Probolinggo. Menteri Pertanian Amran Sulaiman meminta Bulog, agar segera menyerap hasil panen jagung petani dimana harga jualnya di pasaran, saat ini nyaris anjlok, yakni menyentuh angka Rp 3.150 per kilogram.
Amran mengatakan batasan harga jagung yang ditetapkan Presiden tidak boleh di bawah angka Rp 3.150 per kilogram. Jika hasil panen jagung tak segera diserap, petani akan merugi.
"Saat ini harga jagung sudah Rp 3.150 per kilogram, kalau tidak segera diserap 1 bulan atau 2 bulan lagi harga akan semakin jatuh, dan petani bakalan merugi," kata Arman saat melakukan kunjungan kerja, ke lahan pertanian jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo.
Ditanya impor jagung sebesar 100 ribu ton pada 2018 lalu, dan 30.000 ton awal tahun ini, Amran mengaku optimistis terjadi surplus. Pasalnya di tahun yang sama, pemerintah telah melakukan ekspor jagung sebesar 380 ribu ton.
"Memang ada impor sekitar 130 ribu ton, tapi pemerintah juga ekspor sekitar 380 ribu ton," kata dia.
Guna menjaga stabilitas harga jagung, Amran mengaku, pemerintah telah menyetop impor jagung dari Argentina dan Amerika.
Senada disampaikan Mentan, Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari menyampaikan, terkait pertanian jagung, yang terpenting bagi para petani di wilayahnya yakni stabilitas harga jagung. Menurutnya para petani berharap, agar harga jagung terus normal dan tidak anjlok.
"Harapan petani terpenting yakni harga tidak murah, serta adanya perbaikan infrastruktur agar proses pertanian jagung terus berkembang," terangya.(dtf)