Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pelayanan kesehatan BPJS yang kurang maksimal masih merupakan persoalan utama yang dihadapi masyarakat, terutama masyarakat golongan bawah.
Hal itu terungkap dalam dialog antara warga dengan anggota DPRD dari Komisi E, Horas Rajagukguk Finacs, yang dilaksanakan pada masa reses dewan di Lingkungan VI Mabar, Rabu (16/1/2019).
Pada dialog itu, warga yang menyampaikan aspirasinya kepada anggota dewan dari Fraksi PDIP tersebut mengeluhkan sulitnya mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak bagi warga miskin. Salah satu warga mengatakan, dirinya tidak dapat mengakses layanan kesehatan karena tidak memiliki kartu BPJS.
"Padahal dulu, kartu BPJS masih bisa diurus dalam waktu 3x24 jam setelah masuk rumah sakit. Sekarang tidak lagi,” kata ibu Panjaitan yang turut dalam dialog tersebut.
Warga lain mengatakan, anggota keluarga mereka yang sedang dirawat di rumah sakit harus dipulangkan lebih awal meskipun penyakitnya belum sembuh. Padahal mereka menggunakan kartu BPJS.
Dalam dialog yang dihadiri seratusan warga itu juga terungkap bahwa banyak warga golongan ekonomi lemah tidak mampu membayar tagihan atau iuran BPJS. Sehingga, banyak di antara warga yang tidak memiliki kartu BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesian Sehat (KIS).
Setelah mendengar keluhan warga Lingkungan VI Mabar, Horas Rajagukgugk berjanji akan membawa persoalan yang dihadapi warga dari daerah tersebut ke rapat dewan. Ia berjanji akan memperjuangkan nasib warganya kepada pemerintah.
Bahkan, lanjut Horas, sebelum duduk menjadi anggota dewan dan dilantik menjadi anggota DPRD Sumut dalam rangka pergantian antar waktu (PAW) pada Selasa (8/1/2019), menyelesaikan persoalan pelayanan kesehatan serta pendidikan adalah hal yang menjadi prioritas utamanya. “Masalah kesehatan dan pendidikan adalah visi saya sejak dulu,” kata Horas.
Sementara itu, warga yang berkesempatan bertemu langsung dengan Horas terlihat antusias dan menyampaikan rasa terimakasih atas kunjungannya ke daerah mereka. “Ini adalah kesempatan yang baik dapat bertemu dengan Horas,” kata salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Memang selama ini, anggota dewan yang juga melayani di berbagai rumah sakit di Medan ini sering membantu warga yang memerlukan pelayanan medis, baik operasi, konsultasi kesehatan maupun dalam pengurusan kartu BPJS.
Selain masalah kesehatan, warga juga mengeluhkan masalah pendidikan. Warga mengeluhkan bahwa Kartu Indonesia Pintar (KIP) tidak tepat sasaran. Beberapa di antara mereka mengaku anak mereka tidak menerima KIP, meskipun mereka dari golongan miskin.
Dalam acara reses yang dihadiri pakar hukum Rion Arios Aritonang itu, warga menyampaikan berbagai keluhan termasuk masalah limbah dan banjir yang sering terjadi di daerah ini. Di akhir acara Horas Rajagukguk Finacs berjanji akan memperjuangkan keluhan-keluhan mereka di rapat paripurna dewan mendatang.