Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Program biodiesel 20%(B20) sebagai campuran pada bahan bakar minyak (BBM) jenis solar belum efektif memberikan hasil dalam hal menekan impor migas nasional.
Neraca migas sepanjang 2018 mengalami defisit US$ 12,40 miliar yang dikarenakan tingginya impor hasil minyak, impor minyak mentah dibandingkan dengan ekspornya.
"Karena memang B20 itu akan ekonomis kalau harga minyaknya di atas US$ 70 per barel," kata Chief Economist Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih saat dihubungi di Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Selain harganya yang belum ekonomis, penerapan B20 juga masih belum terbiasa dilakukan masyarakat. Karena, saringan kendaraan harus memang sering dibersihkan.
"Jadi betul (belum efektif), karena belum ekonomis, jadi memang kita di migas itu sangat bergantung dengan harga minyak dunia," ujar dia. (dtf)