Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily-Pantai Cermin. Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, Sutedi Raharjo, mengatakan, produksi air minum untuk Kota Medan masih sebanyak 6.600 liter per detik (l/d).
Jumlah produksi air yang hanya 6.600 l/d itu masih belum dapat memenuhi kebutuhan 2 juta warga Medan. Terbukti di sebagian wilayah Kota Medan, pelayanan air minum masih belum maksimal.
Sutedi Raharjo mengatakan idealnya produksi air minum di Kota Medan seharusnya mencapai sebesar 8.000 l/d hingga 9.000 l/d. Dengan jumlah itu, masyarakat akan maksimal merasakan pelayanan air minum.
"Ini kami kira menjadi tanggung jawab kita bersama," ujar Sutedi Raharjo dalam sambutannya pada gathering bersama Pokja Wartawan PDAM Tirtanadi di Pantai Cermin, Serdang Bedagai, Kamis (17/1/2019).
Sutedi yang hadir bersama Direktur Air Minum Delviandry, Direktur Air Limbah Heri Batangari dan Direktur Administrasi dan Keuangan Arif Haryadian mengatakan tanggung jawab penyediaan air minum di Medan tidak saja di tangan Tirtanadi, tetapi melibatkan stakeholder termasuk masyarakat.
Selain soal keterbatasan dana, penyediaan air minum di Medan juga karena faktor ketersediaan bahan baku air sejauh. "Karenanya menurut kami bahwa tugas ini adalah tugas kita bersama sebab tidak boleh air tidak ada," ujar Sutedi.
Namun begitu pun, Sutedi mengatakan Tirtanadi terus melakukan penambahan produktivitas air. Dia menyebutkan sejumlah rencana penyediaan air minum, diantaranya pembangunan extention IPA Tirta Lyonnaise dengan kapasitas produksi 400 l/d (dalam masa konstruksi).
Kemudian pembangunan IPA Denai 240 l/d (dalam masa penandatangan kontrak), pembangunan optimalisasi uprating IPA Sunggal 400 l/d (dalam masa pelelangan), pembangunan IPA Pancur Batu 40 l/d (dalam proses pelelangan) dan pembangunan optimalisasi uprating IPA Delitua 300 l/d (dalam proses persiapan pelelangan).
"Sehingga nantinya ada pertambahan produksi sebesar 1.380 l/d, dimana saat ini masih ada kekurangan produksi 1.240 l/d yang saat ini sedang dalam tahap perencanaan, disamping persiapan mengganti kap sumur bor dan IPA Minj 430 l/d yang semakin hari semakin menurun," ujarnya.
Sementara program yang sudah terealisasi adalah pembangunan IPA Mini Sunggal 700 l/d dan lPA Mini Martubung 200 l/d, rehabilitasi beberapa unit produksi IPA Mini seperti filter Sunggal, Limau Manis dan Hamparan Perak.
Pada kesempatan itu, Sutedi Raharjo menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh Pemprov Sumut dan DPRD Sumut serta seluruh komponen masyarakat yang telah mendukung jajaran direksi periode 2015-2019 selama menjalankan tugas.
"Dan pada 11 Maret 2019 nanti, tugas kami sebagai direksi akan berakhir. Namun begitu pun harapan kami adalah agar pengelolaan dan pelayanan air minum bagi masyarakat tetap terlaksana dengan baik. Sekali lagi terima masih atas dukungan semua pihak," tukasnya.