Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Maskapai penerbangan United Airlines tujuan Hong Kong terjebak di bandara Kanada akibat suhu minus 30 derajat dan menyebabkan gangguan pada mesin pesawat. Pesawat tersebut sebelumnya terpaksa melakukan pendaratan darurat karena ada penumpang yang sakit keras dan harus segera ditangani.
Mari kita simak bagaimana kinerja keuangan United Airlines sepanjang 2018 ini.
Laba bersih United Airlines periode 2018 tercatat US$ 2,1 miliar. Kemudian pendapatan sebelum pajak US$ 2,7 miliar atau setara dengan Rp 37,8 triliun (kurs Rp 14.000) dan margin sebelum pajak 6,4%.
Chief Executive Officer United Airlines Oscar Munoz menjelaskan baiknya kinerja keuangan perseroan merupakan pencapaian yang sangat memuaskan.
"Kinerja operasional kami memecahkan rekor tahun ini. Pencapaian ini didukung oleh lebih dari 90.000 pekerja profesional yang ada di United," kata Munoz dikutip dari laman resmi United.com, Senin (21/1/2019).
Dia menjelaskan memang tahun 2018 banyak tantangan dalam menjalankan bisnis seperti harga bahan bakar yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Karena itu untuk tahun ini United Airlines berupaya untuk fokus dengan meningkatkan kualitas layanan kepada pelanggan.
Tahun 2019 ini, Munoz menargetkan laba per saham bisa kembali meningkat yakni di kisaran US$ 10 hingga US$ 12.
UAL sepanjang 2018 memiliki pencapaian yang baik, mulai dari rekor menerbangkan penumpang terbanyak, penerbangan yang jarang sekali dibatalkan hingga penerbangan yang paling tepat waktu.
Tahun lalu, UAL juga membuka lounge baru bernama United Polaris yang berlokasi di Bandara Internasional San Francisco, Bandara Internasional Newark Liberty dan Bandara Intercontinental George Bush di Houston.
Pelanggan UAL juga memiliki pilihan hiburan gratis yang menyenangkan seperti seluruh pesawat dilengkapi Wi-Fi hingga program loyalitas MileagePlus.(dtf)