Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Petani buah naga yang merugi di Banyuwangi ramai-ramai membuang buah naga ke sungai, salah satu aksinya direkam dan videonya viral. Belakangan, petani itu minta maaf lewat video klarifikasi.
Dalam video yang viral, tampak seorang pria membuang sedikitnya 10 keranjang buang naga. Video itu direkam seorang pria yang menyebut buah naga itu sudah tidak laku.
Sore ini, Senin (21/1/2019), beredar video klarifikasi dari pembuang buah naga ke sungai yang mengaku bernama Agus Widya Putra asal Banyuwangi. Dia meminta maaf dan menyebut buah naga yang dibuang sudah tidak layak dikonsumsi.
"Di sini saya meminta maaf pada semua warga ataupun penonton yang telah nonton video saya yang sudah viral tentang pembuangan buah naga kemarin. Tujuan saya bukan untuk hal-hal yang jelek tapi semoga ada pihak-pihak tertentu yang menonton dan memberikan respons," kata Agus.
Dia berharap ada respons berupa pengolahan limbah buah naga yang bermanfaat agar petani dan pedagang tidak merugi. Itu karena jumlah buah naga yang dipanen terlalu banyak sehingga akhirnya tidak bisa dikonsumsi.
"Buah naga yang kemarin saya buang itu bukan buah yang bagus tapi buah yang benar-benar nggak layak konsumsi dan sudah mencair seperti ini. Jadi masuk ke sungai sudah jadi air," ucapnya.
Aksinya membuang buah naga ke sungai memang dibanjiri komentar warganet. Ada yang menyayangkan buah naga disia-siakan, ada juga yang khawatir langkah itu mengotori sungai. Agus mengaku mungkin kurang beretika karena membuang buah naga ke sungai, tapi dia tidak tahu harus ke mana lagi.
"Bingung mau buang ke mana. Di sini nggak ada tempat pembuangan sawah umum, dibuang ke sawah malah mengganggu. Jadi agak repot," ucapnya.
Dia juga berharap harga buah naga di pasaran bisa naik menjelang Imlek. "Biar ada sedikit kemakmuran bagi petani dan pedagang," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi petani membuang buah naga ini juga sebagai bentuk protes karena harganya kini berkisar Rp 1.500 hingga Rp 2.000/kg. Para petani mengaku membuang hingga 200 kg buah naga.
"Terpaksa saya buang ke sungai karena memang tidak laku. Dijual pun juga tidak nutut dengan ongkos petani," ujar Hari Candra Setyawan (29), warga Dusun Silirbaru Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi kepada wartawan, Senin (21/1/2019).dtc