Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Budidaya lebah madu sangat potensial dilakukan masyarakat yang tinggal di pinggiran hutan, khususnya di Taman Nasional Gunung Leuser. Masyarakat di Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, antusias membudidayakannya dan berharap bisa menambah pendapatan rumah tangganya.
Masyarakat mendapatkan program pembinaan desa penyangga dalam upaya peningkatan ekonomi produktif oleh Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) yakni pelatihan budi daya lebah madu dan pembentukan kelompok. Pelatihan di Dusun Penampean, Desa Sei Musam beberapa waktu lalu diikuti oleh 25 orang dari Desa Sei Musam dan 5 orang dari Batu Katak, Desa Batu Jongjong.
Selain itu, pelatihan yang sama juga dilaksanakan di Desa Namun Sialang dengan peserta sebanyak 25 orang dari Desa Namu Sialang dan 5 orang dari Dusun Batu Katak, Desa Batu Jongjong. Dalam pelatihan ini, BBTNGL menggandeng Ahlu dalam bidang lebah madu dari Balai Penelitian Kehutanan (BPK) Aek Nauli, yakni Aam Hassanudin dan Firman.
Keduanya memberikan materi tentang pengenalan lebah madu dan praktek langsung membuat sarang lebah madu. Menurut Aam, lokasi desa yang berdekatan dengan TNGL sangat bagus untuk budi daya lebah madu karena ketersediaan pakan alaminya. Jenis lebah madu yang potensial dikembangkan yakni dari genus Apis dan Triguna. Di Batu Rongring, kata dia, masyarakat lebih memilih lebah genus Trigona.
Menurut Kepala Seksi Pelayanan dan Pemanfaatan BBTNGL, Fitriana Saragih, kegiatan ini merupakan pembinaan masyarakat yang tinggal di kawasan penyangga TNGL sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat. Kepala Desa Sei Musam, Batang Juhar Tarigan menyambut baik pelatihan budi daya lebah madu ini. "Kita berharap ini bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat," katanya.