Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumaham Rakyat (PUPR), Syarif Burhanuddin, mengungkapkan jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat kompetensi, baik tenaga ahli maupun tenaga terampil di Indonesia sejauh ini masih hanya 8,3 juta orang.
Menurutnya, jumlah itu tidak sebanding dengan booming anggaran pekerjaan jasa konstruksi nasional, baik yang anggarannya bersumber dari APBN, APBD maupun BUMN/BUMD serta swasta, yang sekaligus menuntut tenaga kerja konstruksi berkompeten.
Karenanya, Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR menggenjot pertambahan tenaga kerja konstruksi bersertifikat kompetensi di seluruh Indonesia, termasuk dari wilayah Sumatra Utara (Sumut).
"Kita harapkan kontribusi dari Sumut lebih banyak lagi tahun ini dan kedepannya," ujar Syarif Burhanuddin pada pembukaan Rapat Implementasi Pembinaan Kompetensi dan Produktivitas di Hotel Grand Mercure Medan Angkasa Jalan Perintis Kemerdekaan Medan, Rabu (23/1/2019).
Dia mengatakan target pertambahan tenaga kerja konstruksi bersertifikat kompetensi secara nasional sebanyak 212.000 orang, yang terdiri dari 160.000 tenaga kerja yang diuji kompetensi, 26.000 yang dilatih kompetensi dan 26.000 lagi yang melalui pendidikan vokasi.
"Target tahun ini bertambah 212.000 orang atau lebih banyak dari realisasi 2018 yang hanya 90.000 orang dan 2017 yang hanya 40.000 orang. Target itu optimis bisa kita realisasikan karena sekarang semua terlibat, tidak hanya di lingkungan Kementerian PUPR saja ," kata Syarif.
Selain untuk memenuhi kebutuhan nasional, pertambahan tenaga kerja konstruksi bersertifikat kompetensi juga untuk memenuhi permintaan pasar dunia. "Sekarang negara asing sudah terus mengakui tenaga kerja konstruksi kita dan sudah mereka pekerjakan di negaranya, seperti Malayisa, dan sejumlah negara di Afrika," sebutnya.
Dari Sumut sendiri, diharapkan pertambahan tenaga kerja konstruksi bersertifikat kompetensi bisa mencapai 50.000 orang. Target itu lebih besar dari jumlah tenaga kerja konstruksi bersertifikat kompetensi di Sumut yang saat ini belum mencapai 10.000 orang.
Direktur Bina Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Ober Gultom mengatalan salah satu upaya percepatan tenaga kerja konstruksi bersertifikat kompetensi di Sumut adalah salah satunya dengan membentuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
"Kita harapkan asosiasi profesi yang ada saat ini secara nasional 58 asosiasi, segera untuk membentuk LSP. Dengan LSP ini akan semakin banyak dan terbuka bagi kita menambah tenaga kerja bersertifikat, yang tentu dengan tetap mematuhi ketentuan-ketentuan sertifikasi yang berlaku," kata Ober.