Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pola pengangkutan sampah di Kota Medan yang dilakukan oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) nampaknya perlu diperbaiki. Pasalnya, masih saja ditemukan daerah yang pengangkutan sampahnya terlambat.
Pantauan medanbisnisdaily.com, Sabtu (26/1/2019) sampah di sepanjang Jalan Kapten Muslim belum diangkat hinggga pukul 10.00 WIB.Tumpukan sampah dipinggir jalan membuat pemandangan tidak sedap. Bahkan tumpukan sampah itu menghasilkan bau yang tidak enak.
"Di sini memang gak tentu tukang sampahnya datang," kata Titi, warga sekitar.
Kepala DKP Medan, M Husni ketika dikonfirmasi mengaku petugas pengangkut sampah sudah bekerja sejak pukul 06.00 WIB. Pusat kota seperti Jalan Sudirman, Imam Nonjol menjadi yang pertama didatangi.
"Mungkin agak terlambat saja, pasti sampahnya tetap akan diangkat," tuturnya.
Seperti diketahui, Kota Medan saat ini tengah disoroti tentang penanganan sampah. Hal ini berkaitan dengan predikat kota metropolitan terkotor yang diberikan oleh Kementrian Linkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) beberapa waktu lalu.
Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution, mengatakan, ada 2.000 ton per hari sampah di Medan. Volume sampah sebesar itu jelas mempersulit petugas untuk membuang sampah ke TPA, yang jaraknya sangat jauh.
"Sampah yang dibuang ke TPA jaraknya sangat jauh. Ditambah lagi jumlah kendaraan terbatas dengan produksi sampah rata-rata 2.000 per hari," kata Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution saat menerima audiensi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Medan, di ruang kerjanya, kantor wali kota, Medan, Jumat (25^01/2019).
Dia mengaku ada beberapa kendala mengapa sampah di Medan terkesan lambat diangkat. Kendala utamanya adalah armada kurang dan jarak yang cukup jauh ke TPA, jumalah petugas masih terbatas.
Ditanya soal Medan memperoleh predikat kota terkotor, Akhyar membantahnya. Dia mengatakan, Medan di pusat kota tetap bersih. Hanya kriteria Meneg LH RI kurang fair.
"Salah satu penilaiannya soal TPA bobotnya sampai 60, kita memang itu kendalanya. TPA kita jauh dan belum memadai," kata Akhyar.