Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Sebankya 3.000 pemulung berniat membantu Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk membersihkan Kota Medan dari sampah. Hal ini bentuk kepedulian dari pemulung atas predikat kota metropolitan terkotor yang diterima Kota Medan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHL) beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Medan, Muhammad Husni menyambut baik niatan tersebut. Menurutnya, hal itu merupakan bentuk kepedulian masyarakat.
Namun, ia menyarankan agar perkumpulan pemulung itu bernaung di sebuah wadah berbadan hukum agar bisa ikut dibina.
"Kalau jadi lembaga formal bisa lebih terorganisir dalam menjalankan kegiatan dan aktifitasnya. Kalau pun tidak ada dukungan APBD, OPD terkait bisa melakukan pembinaan. Misalkan berbadan koperasi pemulung, di sana ada nilai ekonomi. Bisa jadi salah satu ikon pengelolaan persampahan yang berbadan hukum," kata Husni, Sabtu (26/1/2019).
Jika pun tidak ada, lanjut dia, OPD terkait bisa memfasilitasi agar dibentuk badan hukum sehingga bisa menjadi unit pengelolaan.
"Kalau ada penguatan permodalan bisa bank sampah di sana, kita harapkan seperti itu fungsinya," tuturnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera, Uba Pasaribu mengatakan ada 3.000 pemulung yang bersedia membantu Pemko Medan mengurusi sampah.
"Kami sangat sedih jika ternyata Kota Medan adalah yang terkotor di Indonesia," ungkap Uba yang dijumpai di kawasan pemukiman pemulung di pinggiran rel kereta api di Kelurahan Cinta Damai, Medan Helvetia.
Agar Medan menjadi kembali bersih, dia menyatakan bersama kurang lebih 3.000 pemulung tergabung di dalam yayasan siap membantu pemerintah kota membersihkan. Tergantung kepada wali kota, apakah mau mengajak dan memanfaatkan mereka untuk bersinergi.
Uba menyatakan cukup bagi wali kota memperhatikan kesejahteraan pemulung dengan cara memberi upah bulanan, dijamin mereka pasti bersedia membantu. Selama ini dengan tidak memperoleh apapun mereka sudah bekerja memungut sampah di Kota Medan. Apalagi jika pemerintah mau memanfaatkan.
"Pasti Kota Medan kami buat lebih bersih jika pemerintah mau memperhatikan kesejahteraan pemulung," tegasnya.