Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com- Tanah Karo. Beberapa hari yang lalu, Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, di Jakarta mengatakan pemerintah akan kembali impor jagung tanpa kuota setelah dua kali sejak 2018, yakni sebanyak 100.000 ton dan 30.000 ton. Impor dilakukan dengan alasan pasokan kurang.
Tanah Karo dan Dairi adalah dua kabupaten sentra produksi jagung di Sumatra Utara yang saat ini sedang memasuki musim panen. Petani Karo menolak rencana impor jagung. Mereka pun mengundang Darmin Nasution untuk 'jalan-jalan' melihat jagung.
Medanbisnisdaily.com berkesempatan mendatangi beberapa titik pertanaman jagung di Kecamatan Munthe, Tiga Binanga, Kabupaten Tanah Karo dan beberapa desa di Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Dairi. Pertanaman jagung sudah dapat ditemui dengah mudah di sepanjang jalan. Mulai dari pertanaman di lahan terbatas hingga hamparan luas hampir memenuhi bukit.
Usaha kilang jagung di kanan kiri jalan yang berdekatan dengan lokasi pertanaman juga sudah tampak sibuk dengan puluhan ratusan karung jagung yang menunggu dipipil. Aktifitas pengambilan jagung tongkol dari lahan menuju kilang dilakukan dengan sepeda motor maupun mobil dengan bak terbuka. Lalu lalang itu bisa dengan mudah ditemukan di Karo - Dairi.
Medanbisnisdaily.com, Rabu (30/1/2019) menemui Resna Pelawi di Desa Singgamanik, Kecamatan Munthe, Resna Pelawi, Ketua Kelompok Tani Pertanden. Di kecamatan ini, tanaman jagung terhampar di lahan seluas 22.000 hektare. Desa Singgamanik ada 8.000 hektare.
Resna mengatakan, saat ini sudah 40% yang memasuki musim panen. Hasilnya panennya luar biasa. Begitu juga dengan harga jualnya.
"Kami sedang panen, hasilnya 12 ton/ha. Harganya pun lumayan. Kami sekarang ini bangga sekali, karena harganya ini Rp 4.000 - Rp 5.000/kg, kalau dijumlahkan uangnya, tinggi sekali. Jadi sekarang, tak usahlah bantuan uang. Sudah banyak kami sekarang. Tapi tolong lah jangan impor jagung dulu lantaran masih ada 60% lagi yang belum dipanen. Jangan biarkan mereka kecewa. Kalau Pak Darmin tak percaya, datanglah ke Karo pak," katanya.
Ketua Komunitas Petani Jagung Karo, Amin Sebayang di Tiga Binanga mengatakan, selama bertahun-tahun, baru kali ini produksi dan harga jagung menggembirakan karena Tuhan membantu dengan datangnya hujan.
Sebelumnya, kata dia, produksi dan harga jagung pernah jatuh, hanya 5 ton/ha, harganya di bawah Rp 2.000/kg. "Baru panen sekarang yang bagus dengan panen 8-13 ton/ha. Kendala petani masalah harga," katanya.
Dia menghitung, biaya operasional untuk mengolah lahan seluas 1 hektare, dibutuhkan Rp 12 juta. Jika hasil panen hanya 5 ton, dengan harga Rp 4.000/kg, maka petani hanya bisa mengantongi Rp 20 juta. Dikurangi biaya operasional, hanya Rp 8 juta. Jika pun produksi 10 ton, petani baru bisa mengantongi Rp 40 juta. Dikurangi Rp 12 juta, maka tersisa Rp 28 juta. Sementara itu, petani bekerja hampir seharian penuh.
"Dari pagi dia bekerja memompa air, menyiram dan segala macamnya. Malamnya dia menjaga tanaman dari gangguan babi hutan dan lain sebagainya. Ini yang harus diketahui pemerintah. Khusus Pak Darmin Nasution, tahanlah Pak. Kami mengerti peternak juga teriak. Tapi kami petani lebih dari berteriak. Jadi Pak Darmin, mejuah-juah," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Karo, Sarjana Purba mengatakan, dari 270.000 ha lahan pertanian Karo, pertanaman jagung seluas 120.000/ha/tahun. Karo ada 4 kecamatan yang menjadi sentra produksi yakni Tiga Binanga, Juhar, Mardinding dan Lau Baleng. Meskipun bukan sentra produksi, namun Munthe memiliki lahan pertanaman jagung yang luas.
Saat ini panen jagung di Kabupaten Karo sudah sekitar 40%. Minggu lalu pihaknya sudah menyampaikan ke pusat bahwa di 4 kecamatan tersebut, dari 50.000-an ha, masih ada 20.000-an lagi yang akan dipanen. Itu belum termasuk Kecamatan Munthe, Tiganderket dan Kutabuluh. Jika ditotal sekitar 27.000-an ha lagi yang akan dipanen.
"Kalikanlah 10 ton saja. Kepada Pak Darmin katanya jagung tak ada. Silakan Pak Darmin Nasution pulang kampung lah, Kita jalan-jalan di sini, lihat hamparan jagung di sini," katanya