Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berbagi cerita dengan para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, Kamis (31/1/2019). Dalam acara yang dipandu langsung oleh Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, JK ditanyakan berbagai hal mengenai kiprahnya sebagai pengusaha hingga sekarang menjadi birokrat.
JK juga berbagi cerita mengenai pengalamannya saat menjadi Wakil Presiden. Hal ini terkait pertanyaan bagaimana pengalamnya sebagai seorang pengambil keputusan.
"Salah satu ketegangan pada saat pemerintah mau naikkan harga BBM," kata JK.
JK berkelakar, menjadi Wapres lebih ringan dibanding Presiden lantaran tak ikut menjadi orang yang bertanggung jawab meski sikapnya juga menjadi penentu keputusan.
"Enaknya wapres, ada tapi tidak ada tandatangan. Ada keppres, ada Perpres, ada Permen tapi tidak ada Kepwapres," kata JK sambil tertawa.
JK bercerita bagaimana pemerintah mengambil keputusan untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). JK bilang, harga BBM yang harus naik tinggi membuat pemerintah mengambil keputusan dengan menaikkan BBM di bulan puasa.
"Saya selalu berpikir cara pengusaha bagaimana mengakali semua. Contohnya bagaimana kita mau naikkan bbm 125%. Akhirnya pada bulan puasa (dinaikkan), saya mau puasa, siapa mau demo bulan puasa kan? Orang juga sibuk beribadah," katanya.
Menurut JK, pemerintah mesti jeli dan berani mengambil keputusan namun juga tak membebani dunia usaha. Semangat pengusaha kata JK dia pakai saat mengambil keputusan sebagai pemerintah.
"Namanya hidup pengusaha harus ambil risiko maka dalam pemerintahan saya selalu mengambil semangat pengusaha. Kita ambil yang terbaik dengan perhitungan," kata JK. (dtf)