Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Puluhan hektare ( Ha) tanaman padi milik petani di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara ( Taput) tertimbun lumpur dan terjangan luapan air sungai akibat jebolnya tali air yang menjadi jaringan irigasi utama di desa tersebut beberapa waktu lalu.
Dipastikan petani mengalami kerugian puluhan juta rupiah dikarenakan tanaman padi yang tertutupi lumpur bercampur pasir sudah berumur 1,5 bulan dan tidak bisa lagi ditanami kembali mengingat ketebalan lumpur yang menyapu lahan pertanian warga.
Pantauan medanbisnisdaily.com di lokasi, Minggu, (3/2/2019), luas lahan yang tersapu derasnya air sungai semakin meluas, mengingat curah hujan tinggi dalam beberapa hari belakangan. Belum ada tanda-tanda maupun usaha perbaikan yang dilakukan pihak terkait.
Warga mengaku resah dan meminta ada pihak yang mau membantu menanggulangi sesegera mungkin, mengingat kondisi irigasi yang rusak terbilang parah dan tidak mungkin dikerjakan secara manual.
Di sisi lain ratusan hektare sawah di bagian hilir juga terancam gagal panen. Informasi didapat ada lebih dari 280 Ha sawah terancam gagal panen apabila jaringan irigasi tidak segera diperbaiki.
"Ada lebih dari 280 Ha sawah yang terputus sumber pengairannya akibat ambruknya tali air dimaksud. Itu merupakan lahan milik sekitar 210 kepala keluarga ( KK)," kata A Lumbantoruan, petugas irigasi Dinas PU/PR Kabupaten Tapanuli Utara.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapanuli Utara, Bonggas Pasaribu menyatakan akan segera meninjau lokasi. Namun ia meminta agar Kepala Desa Sitampurung terlebih dahulu menyampaikan laporan tertulis secara resmi.
"Segeralah dibuat laporan resmi agar kita tinjau lapangan," kata Bonggas melalui pesan Whatsapp.
Hal senada juga disampaikan Camat Siborongborong, Siasep Manalu. "Kepala desa agar menyampaikan laporan secara resmi, mudah-mudahan ada dana bencana untuk segera memperbaiki," katanya.