Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Pasca Polda Sumut melakukan penggeledahan di rumah pribadi Musa Idishah atau lebih akrab disapa Dody Shah di Komplek Cemara Asri, dan Kantor PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) di Jalan Sei Deli, Medan pada Rabu, 30 Januari 2019, beredar video berisi tudingan bahwa tindakan kepolisian dalam kasus fungsi lahan tersebut terkait PIlpres 2019. .
Dalam video tersebut, seorang wanita terdengar merekam dua orang personel kepolisian yang diketahui sedang melakukan penggeledahan, sembari mengancam akan memviralkan video yang direkamnya.
Selain itu, wanita yang belum diketahui identitasnya tersebut juga menuding jika latar belakang polisi mengusut kasus alih fungsi lahan PT ALAM karena Dody Shah tidak bersedia mendukung salah satu calon presiden. Video itu sendiri berlangsung selama 17 detik.
"Saya viral kan ini pak pasti. Alasannya apa kemari? Alasannya apa, nggak jelas ya. Kami diwajibkan pilih 01 kami nggak mau, inilah makanya kalian datang kan, pengkhianat," kata wanita di video itu.
Dody yang ditanya soal video itu tidak tidak tahu siapa wanita yang dimaksud. Sebab, saat proses penggeledahan berlangsung ia sedang berada di Mapolda Sumut untuk menjalani pemeriksaan.
"Tidak tahu siapa yang membuat, jadi tidak bisa menjawab, takutnya dijawab jadi masalah baru," kata Dody kepada wartawan, di Medan, Sabtu (2/2/2019) malam.
Namun ia memastikan bahwa lokasi pembuatan video itu berada dikediaman pribadinya di Komplek Cemara Asri.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja memastikan aparat penegak hukum bekerja sesuai aturan dan tidak ada kaitannya dengan politik, "Jadi kami sampaikan bahwa Polri dalam hal ini sebagai penegak hukum kita netral," ujarnya, Kamis (31/1) malam.
Polisi lanjut, Tatan juga mengaku gerah dengan video tersebut. Menurutnya orang yang membuat video itu sudah mencoreng institusi Polri .
"Kita lihat secara verbal ini sudah menuduh institusi Polri secara keseluruhan,"ungkapnya.
Bahkan polisi, lanjut Tatan, akan mengambil langkah tegas terhadap pembuat video yang diduga bagian dari keluarga Dody.
"Polda Sumatera Utara akan mengambil sikap . Malam ini juga akan dilakukan rapat berkaitan dengan video tersebut. Polisi akan mengambil langkah-langkah berkaitan dengan statement tersebutm Yang pasti kita akan lakukan pemeriksaan," tegas Tatan.
Namun memang lanjut Tatan sejauh ini,pihaknya belum mengetahui pelaku pembuat video itu.
"Yang pasti kita punya saksi ya anggota kita termasuk mungkin ada berapa kawan-kawan pers yang di objek pada saat kegiatan penggeledahan," tukasnya.