Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Taput. Setelah beberapa hari pasca jebol tali air di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong Tapanuli Utara (Taput), akhirnya Pemkab Taput mengirimkan perwakilannya, yakni Kadis Pertanian, Sei Pasaribu meninjau lokasi, Minggu (3/2/2019).
Sei Pasaribu mengatakan, tujuan kehadirannya di lokasi kejadian, untuk melihat langsung kondisi kerusakan lahan akibat jaringan irigasi jebol dan untuk meminimalisir kerugian lebih besar.
"Kita sudah melihat langsung kerusakan lahan pertanian masyarakat. Itu artinya, perlu penanganan cepat," ujarnya kepada medanbisnisdaily.com di lokasi kejadian.
Pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan OPD lainya. Tentu, koordinasi sifatnya untuk melakukan tindakan yang akan dilakukan. "Berbagai pihak akan terlibat untuk mengambil tindakan penanangan," imbuhnya.
Sebelumnya, salah satu pemilik lahan yang terkena dampak, N Lumbantoruan, berharapa agar pemerintah tetap memberikan perhatian, dengan harapan agar masyarakat tidak resah.
"Hasil rapat, kita akan tetap dilibatkan untuk mengerjakan apabila sudah direncanakan Pemkab untuk memperbaiki agar kualitas perbaikan tidak asal jadi, mengingat tali air yang jebol merupakan jaringan irigasi utama sebagai sumber pengairan ratusan hektare milik petani.
Para petani pemilik lahan terdampak merasa berterima kasih atas perhatian Pemkab Taput yang dengan sigap langsung meninjau lahan warga dan akan segera melakukan perbaikan jaringan irigasi jebol.
Diberitakan sebelumnya, puluhan hektare tanaman padi milik petani di Desa Sitampurung, Kecamatan Siborongborong, tertimbun lumpur dan terjangan luapan air sungai akibat jebolnya tali air yang menjadi jaringan irigasi utama di desa tersebut beberapa waktu lalu.
Dipastikan petani mengalami kerugian puluhan juta rupiah dikarenakan tanaman padi yang tertutupi lumpur bercampur pasir sudah berumur 1,5 bulan dan tidak bisa lagi ditanami kembali mengingat ketebalan lumpur yang menyapu lahan pertanian warga.