Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Informasi tentang perubahan sistem Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019, dinilai masih belum maksimal diketahui masyarakat. Hal itu tidak jarang membuat masyarakat bingung dan menimbulkan polemik. Demikian dikatakan pengamat pendidikan dari Lembaga Konsultasi Pendidikan (LKP) Citra Sumatra Utara (Sumut), Dionisius Sihombing kepada medanbisnisdaily.com, Jumat (8/2/2019)
Dijelaskannya, perbedaan sistem SNMPTN 2019 dengan tahun sebelumnya ada pada fokus pemeringkatan. Sebelumnya pemeringkatan itu adalah penyesuaian prestasi akademik siswa dengan akreditasi sekolah, di mana kuota siswa yang diterima ditetapkan besarannya sesuai pemeringkatan akreditasi A, B dan C. (A 40%, B 25% dan C 5%).
Sementara yang diharap Kemendikbud untuk tahun ini, perekrutan mahasiswa baru dengan cara penelusuran prestasi akademik siswa dengan memerhatikan konsistensi nilai siswa sejak semester 1 sampai 5 atau selama sekolah tanpa melihat pemeringkatan akreditasi sekolah.
"Jadi tahun ini fokusnya adalah prestasi siswa, tidak tergantung lagi dengan akreditasi sekolah," kata akademisi dari Unimed ini.
Dion menilai dua cara ini sama-sama memerhatikan prestasi siswa, tetapi ada bedanya. Cara sebelumnya, kuota siswa yang diterima besarannya tergantung akreditasi sekolah, dan sekarang tergantung konsistensi prestasi siswa (nilai selama studi).
"Saya beranggapan bahwa cara kedua ini lebih adil dan tepat. Jumlah siswa yang direkrut dari masing-masing siswa dari sekolah lebih merata. Ke depannya siswa berjuang dan terdorong untuk lebih serius dalam belajar, karena peluang untuk diterima pada SNMPTN besar karena prestasi belajarnya, tanpa ada terhubung pemeringkatan akreditasi sekolah," jelasnya.