Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tarutung. Masyarakat dari 3 desa di kawasan Banuaji, Kecamatan Adian Koting, Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara berunjuk rasa ke Mapolres Taput dan Gedung DPRD Taput, di Jalan Sisingamangaraja, Tarutung, Jumat (8/2/2019). Mereka menuntut agar pembalakan atau pengrusakan hutan di kawasan hutan gunung (Dolok ) Martimbang segera dihentikan
Massa juga meminta aparat hukum segera menindak pelaku pengrusakan. Dalam aksinya, selain orasi, mereka membentangkan spanduk bertuliskan antara lain "Save Dolok Martimbang."
Anggota DPRD Taput, Ronald Simanjuntak yang menemui pengunjuk rasa meminta poin-poin tuntutan dituangkan dalam kertas. Namun massa bersikukuh agar tuntutan mereka segera direspon. Lima orang perwakilan pengunjuk rasa diterima anggota DPRD Taput untuk berdialog.
Saat ini massa masih bertahan di pelataran gedung DPRD menunggu hasil pertemuan perwakilan massa dengan dewan.
Jeje Tobing, dalam orasinya menjelaskan, untuk rasa diikuti masyarakat dari 3 desa, yakni Banuaji 1,Banuaji 2 dan Banuaji 4.
"Gerakan massa akan tetap berlanjut jika permasalan ini tidak segera direspon pemerintah dan aparat hukum. Kami khawatir, jika pengrusakan berlanjut akan terjadi bencana alam yang lebih besar lagi," tandasnya.
Disebutkan, pengrusakan sudah terjadi sejak Mei 2018. "Maka, ada sekitar 15 pemilik lahan pertanian sudah kita invetarisir, meskipun luasnya belum kita pastikan. Mereka terancam gagal panen. Kami menduga kuat ini disebabkan oleh pembalakan yang terjadi di kawasan Dolok Martimbang, dan telah menimbulkan longsor yang merembes ke lahan pertanian. Lumpur dan bebatuan sudah menimpa sebahagian areal pertanian,"ujarnya.