Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Berlangsung di Ruko Center Point di Medan, Sabtu (9/2/2019), perusahaan pencipta film dan penyedia jasa layanan tontonan (video on demand) berbasis transcoding adaptive technology, VIU, menyelenggarakan acara pitching forum. Belajar membuat proposal ide film.
Pitching diperuntukkan bagi kalangan muda peminat atau pehobi film yang berkeinginan menciptakan karya film. Dibimbing sutradara kenamaan Nia Dinata, serta Senior Vice President Marketing VIU Indonesia, Myra Suraryo. Medan merupakan kota ke-9 dari sepuluh kota di Indonesia yang didatangi VIU guna penyelenggaraan pitching forum.
Kata Myra, karena VIU menyasar market di 16 negara emerging market di Asia dan Timur Tengah, termasuk Indonesia, mereka bermaksud menciptakan produk-produk original dari negara-negara tersebut. Caranya adalah dengan mengadakan pitching forum.
Di Indonesia, tahun ini merupakan kali kedua acara serupa digelar. Setelah tahun lalu yang hanya diselenggarakan di lima kota.
"VIU ingin menggairahkan ekosistem yang bisa memberdayakan industri film di Indonesia. Dari acara pitching diharapkan ada banyak proposal ide cerita yang dikirimkan ke VIU," ujar Myra.
Proposal ide cerita yang dikirimkan berisi sinopsis, deskripsi karakter serta video pitch berdurasi 30-60 detik yang menjelaskan roh cerita yang hendak difilmkan. Proposal dari seluruh kota akan dinilai untuk kemudian didapatkan finalis. Tahun lalu berjumlah sepuluh.
Nia Dinata menyebutkan, proposal ide cerita yang berhasil terpilih menjadi finalis, pemiliknya akan diundang ke Jakarta mengikuti workshop selama 5 hari. Dengan seluruh pembiayaan ditanggung VIU. Masing-masing akan diminta mempresentasikan proposalnya setelah terlebih dahulu melakukan penyempurnaan berdasarkan bimbingan para mentor yang terdiri dari Pritagita Arianegara (sutradara), Aline Jusria (editor), Sammaria Simanjuntak (sutradara-produser), Andri Cung (penulis-sutradara) dan Bayu Pontiagus (business commercial).
"Workshop dimaksudkan agar setiap finalis bisa melakukan profesional presentation di hadapan para juri. Dengan demikian, ke depan, mereka bisa menjadi wirausahawan perfilman," ungkap Nia.
Juri dimaksud selain Nia Dinata, juga nama-nama besar lainnya di industri perfilman Indonesia, seperti, Lucky Kuswandi, Melissa Karim dan Myra Suraryo.
Kepada puluhan peserta pitching forum yang berasal dari berbagai komunitas serta sekolah dan kampus, seperti SMK Sultan Iskandar Muda, Unimed, ISI Padang Panjang dan kominitas pecinta film, Myra menyatakan, VIU Pitching Forum merupakan kesempatan untuk mewujudkan mimpi besar sebagai sineas atau pembuat film ternama.
Sebab, VIU merupakan jawaban terhadap keterbatasan jumlah bioskop yang menayangkan produk-produk film nasional. Melalui VIU, pembuatan film menjadi kenyataan. Sebab pembiayaannya sepenuhnya akan mereka tanggung.
VIU juga akan membawa para talenta penghasil film original pilihan ikut dalam festival film tingkat internasional, seperti Asian Academy Award.
Dari Indonesia film yang dihasilkan dari VIU Pitching Forum yang kemudian dijadikan film original adalah Halustik dan Knock Out Girl. Keduanya merupak film seri yang ditayangkan di 16 negara di dunia.
"Ini adalah pintu menuju mimpi besar," tegas Myra.