Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Sebagai bentuk komitmen perusahaan penyedia layanan tontonan berkonsep video on demand, VIU ikut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Institusi bisnis yang berpusat di Silicon Valley (California, AS) tersebut merangsang lahirnya film-film lokal terbaik berorientasi pasar global.
Film terbaik bagi VIU dapat dijadikan sebagai karya original yang diputar di 16 negara di dunia. Yakni di Asia dan Timur Tengah. Dengan demikian peluang bagi Indonesia untuk lebih maju menjadi besar, karena kian dikenal dunia internasional.
Senior Vice President Marketing VIU Indonesia, Myra Suraryo menjelaskan itu saat berbicara di acara VIU Pitching Forum, di Kota Medan, Sabtu (9/2/2019). Acara tersebut diikuti puluhan kalangan usia muda pehobi film. Diselenggarakan untuk mengajari para calon sineas cara mengajukan proposal ide cerita film.
Kata Myra, kebudayaan yang begitu beragam di Indonesia merupakan sumber ide untuk pembuatan film berkualitas di Indonesia. Terdiri atas belasan ribu pulau, memiliki sekitar 750 budaya serta 300 bahasa dan dialek. Setiap budaya menyimpan seribu cerita. Kebudayaan bisa dijadikan sebagai sumber cerita.
"Film menampilkan daya tarik pariwisata lokal memikat wisatawan untuk datang. Kedatangan wisatawan dengan berbagai kebutuhan akan menciptakan lapangan pekerjaan dan seterusnya investor akan masuk," terang Myra yang berbicara kepada puluhan peserta VIU Pitching Forum bersama sutradara ternama, Nia Dinata.
Dua serial film VIU original yang merupakan produk pitching forum, ungkapnya, adalah Halustik dan Knock Out Girl. Setelah dinyatakan sebagai film terpilih, kemudian diakuisisi oleh VIU. Dijadikan film dan kepada pencipta idenya diberi kompensasi.
Kata Nia Dinata, ide-ide cerita lokal yang dihasilkan talenta lokal, oleh VIU diproduksi menjadi film dengan kemasan dan data tarik Internasional.
Terdapat tiga persoalan serius dalam pembuatan film, yang oleh VIU disediakan jawabannya. Pertama, keterbatasan bioskop yang akan menayangkan agar ditonton publik. Dengan transcoding adaptive technology-nya, VIU dapat menayangkan VIU original di 16 negara dalam waktu yang sama. Kedua, biaya pembuatan film ditanggung sepenuhnya oleh VIU. Ketiga, VIU memberi kesempatan kepada setiap sineas muda tampil di berbagai festival film untuk ikut berkompetisi. Seperti di Asian Academy Award.