Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Beredar sebuah pesan singkat yang mengatas namakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mendukung serta memilih pasangan calon (Paslon) Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Pesan singkat itu dikirimkan melalui handphone 08116656010 yang dikirim ke masyarakat dengan isi: "MUI mengajak semua ummat bersatu mendukung Jokowi pada Pilpres 2019".
Pesan itu dikirimkan pada Senin, 11 Februari 2019, sekitar pukul 21.04 WIB. Sayangnya, ketika dihubungi nomor handphone tersebut tidak aktif.
Sekretaris MUI Sumut, Ardiansyah, menegaskan, secara kelembagaan pihaknya melalui rapat koordinasi di MUI Pusat tidak ada mengeluarkan instruksi apapun untuk mendukung Paslon Presiden atau Partai Politik (Parpol) yang berkaitan dengan Pilpres dan Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Ini disampaikan secara resmi oleh Sekjend MUI Pusat melalui rapat resmi dan pesan Whatsapp ke seluruh pengurus MUI yang harus diikuti oleh MUI se-Indonesia. Sampai hari ini saya pastikan tidak ada memberi dukungan pada siapapun dan wajib untuk netral," katanya, ketika dikonfirmasi, Selasa (12/2/2019).
Kata dia, jika ada anggota MUI yang ingin menyuarakan atau mendukung Paslon 01 atau 02 dalam Pilpres atau Parpol atau Pileg, maka tidak dibenarkan membawa nama lembaga MUI dan segala risiko yang ditimbulkan dari sikap itu, maka tidak boleh dikaitkan dengan MUI.
"Artinya, MUI tidak memberikan pembenaran terhadap itu. Kalau ada pernyataan dari si pulan atau si pulan lainnya maka itu adalah pribadi. Jadi isi pesan yang menyebar ke warga itu bukan dari MUI," ungkapnya.
Ia juga mengimbau kepada umat Islam khusus yang menerima isi pesan kebohongan itu untuk klarifikasi terlebih dahulu sesuai imbauan Alquran dan hadist, yakni jika ada kabar dari orang fasiq, maka harus bertabayun.
Hal senada juga dikatakan Ketua Umum MUI Kota Medan, Prof M Hatta. Secara tegas ia menyatakan bahwa MUI tidak ada memberi instruksi atau ajakan untuk mendukung calon mana pun yang kaitannya dengan Pemilu 2019.
"Itu hoax, berita bohong. MUI tetap bersikap independen. Tidak ada instruksi mengatasnamakan lembaga," katanya.
Ia juga meminta umat Islam tidak terpengaruh dengan berita hoax tersebut, tapi tetap gunakan pemilu untuk memperkokoh rasa persaudaraan sehingga menghindari dari prasangka fitnah dan hoax.
"Gunakan hak pilih dengan baik. Jadikan pemilu sebagai kegiatan demokrasi untuk memperkokoh kualitas keumatan kita dengan memilih calon-calon yang juga berkualitas sesuai imbaun Alquran dan hadist. Jangan memilih kucing dalam karung, perhatikan jejak rekamnya dan visi misinya," pungkas Hatta.