Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Diagnosis kanker darah terhadap Ani Yudhoyono mengagetkan keluarganya. Keluarga sempat terpukul namun ternyata Ani Yudhoyono tetap kuat dan tegar melawan penyakitnya.
"Kami kaget dan tidak menyangka, karena selama ini Ibu Ani adalah sangat aktif dan luar biasa mendampingi Pak SBY dalam berbagai tugas, dalam berbagai kegiatan, dari dulu sejak di tentara di militer, sampai dengan menjadi ibu negara, dan bahkan Bulan Januari 2019 ini masih mendampingi Pak SBY dia melakukan perjalanan dan kunjungan menyapa masyarakat di Sumut dan di Aceh," kata putra sulung Ani Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat berbincang, Kamis (14/2/2019).
Kondisi Ani Yudhoyono menurun setelah sepulang dari Aceh. Saat menjalani pemeriksaan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, ternyata ada indikasi yang kurang baik dari sel darahnya. Ibu Ani kemudian dibawa ke Singapura untuk pemeriksaan lanjutan dan keluarlah diagnosis kanker darah tersebut.
AHY menceritakan momen keluarganya mendengarkan diagnosis itu dari dokter. Suami Ani, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang mengetahuinya lebih dahulu dengan didampingi AHY dan Ibas.
"Kami yang tahu lebih dulu, artinya saya, Pak SBY menyampaikan ke tim dokter agar sebisa mungkin apapun hasil pemeriksaan itu terlebih dulu didengar Pak SBY dan putra-putranya. Karena tidak ingin, tidak mempersiapkan mental Ibu Ani dalam mendengar diagnosa kanker darah tersebut," kata AHY
AHY mengakui diagnosis itu membuat keluarganya terpukul. Tapi, semangat Ani Yudhoyono ternyata lebih kuat.
"Tapi tentunya Ibu Ani seperti yang kita kenal adalah sosok yang kuat dan tabah, sehingga tentunya kita semua sedih, kita semua terpukul karena tidak ada satupun yang pernah siap mendengarkan hal seperti ini. Tapi sekali lagi beliau sangat kuat, tetap miliki semangat untuk bisa sembuh seperti sedia kala," ungkapnya.
Sebagai kepala keluarga, SBY juga selalu memberi penguatan. Dia membangkitkan semangat Bu Ani agar tetap optimistis. AHY lalu mengungkap pesan SBY.
"Pesannya harus kuat dan bersatu dalam doa dan ikhtiar untuk membangkitkan semangat Ibu Ani. Sekali lagi yang paling penting di sini adalah menjaga agar hati dan pikiran Bu Ani tetap positif dan optimistis, dan itu semua tentu harus disupport oleh keluarga terdekat keluarga inti. Saya pikir itulah yang dipesankan oleh Pak SBY, boleh sedih tapi jangan ditunjukkan, dan ternyata memang Ibu Ani adalah seorang yang sangat tegar, tabah," tutur AHY. (dtc)