Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, mengatakan, pihaknya tidak bisa serta merta menjalankan usulan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi untuk menutup pusat kuliner di Lapangan Merdeka, Merdeka Walk. Menurutnya, kerja sama dengan pengelola Merdeka Walk berlaku hingga 2031. Kata dia, tidak ada yang salah dari pengelolaan Merdeka Walk, karena prasarana olahraga di Lapangan Merdeka tidak ada yang hilang.
"MoU atau kerja sama dengan pengelola sampai 2031, tidak serta merta bisa ditutup, hargai kerja samanya," kata Eldin, di Medan, Kamis (14/2/2019).
Ia mengungkapkan, dahulu Merdeka Walk adalah lokasi parkir taksi gelap. Selain itu, ada juga kehidupan wanita malam. Sehingga, pemerintah waktu itu berkeinginan untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai pusat bisnis hingga akhirnya menjadi Merdeka Walk.
"Memang PAD (pendapatan asli daerah) dari kerja sama itu tidak begitu signifikan. Cuma memang itu untuk penataan lebih baik. Saran dari Pak Gubernur kita terima," ujar Eldin.
Seperti diberitakan, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi memiliki wacana untuk menutup Merdeka Walk. Mantan Pangkostrad itu ingin mengembalikan fungsi Lapangan Merdeka menjadi ruang terbuka hijau (RTH).
Edy Rahmayadi mengaku bakal memindahkan pedagang kuliner di Merdeka Walk. "Iya, sedang saya pelajari. Fungsi Lapangan Merdeka bukan untuk bisnis, tapi ruang terbuka, dan untuk ruang rakyat Sumatra Utara berolahraga (fasilitas sosial)," kata Edy.
Edy mengaku sudah berkomunikasi dengan Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin, terkait rencana mengembalikan wajah Lapangan Merdeka Medan ini. "Memang ini program (wewenang) wali kota. Dan saya sudah bicara dengan beliau (tentang rencana pemindahan kuliner Merdeka Walk)," katanya.
Informasi yang diperoleh, wacana pemindahan kuliner di kawasan Lapangan Merdeka sudah mencuat sejak dua pekan lalu. Rencananya, para pedagang tersebut akan dipindahkan ke Jalan Hindu. Namun Edy belum mau menyebut ke mana lokasi pemindahan pedagang kuliner yang selama ini berjualan di kawasan tersebut. Dia hanya kembali menekankan bahwa fungsi Lapangan Merdeka merupakan ruang publik yang harus dilestarikan.
"Iya (rencananya memang akan kita pindahkan), itukan fasos untuk rakyat berolahraga bukan sebagai bisnis," pungkasnya.