Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. CEO Google Sundar Pichai menyatakan rencana Google untuk menggelontorkan USD 13 miliar atau Rp 183,4 triliun dalam membangun data center di sejumlah negara bagian Amerika Serikat, termasuk Nebraska, Nevada, dan Oklahoma.
Dalam rencana ini, Google akan membangun sejumlah kantor dan data center baru di berbagai negara bagian AS. Dalam proyek tersebut Google membutuhkan sekitar 10 ribu pekerja konstruksi.
Jumlah dana untuk ekspansi tersebut meningkat cukup besar ketimbang dana yang mereka keluarkan untuk ekspansi selama 2018, yang hanya USD 9 miliar, sementara untuk 2019 ini mereka menyiapkan USD 13 miliar.
"Dengan investasi baru ini, Google akan mempunyai 'rumah' di 24 negara bagian, termasuk 13 data center di komunitas. 2019 adalah tahun kedua secara berturut-turut kami bertumbuh dengan cepat di luar Bay Area sendiri," tulis Pichai dalam postingan blognya.
Ekspansi ke daerah terpencil di AS ini, Google mencoba untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih mudah diakses oleh komunitas lokal. Sementara di beberapa bagian AS, Google berfokus pada pembangunan data center yang menjadi inti dari bisnis mereka, seperti mesin pencari, cloud computing, dan bisnis YouTube.
Namun perlu dicatat, divisi engineering, sales, dan marketing Google masih tetap berlokasi di area perkantoran di Bay Area, Massachusetts, Los Angeles, dan New York. Mereka pun tengah memperluas kantornya di sejumlah kota besar seperti Chicago dan Austin.
Pichai tak menjelaskan berapa banyak lapangan kerja yang akan tersedia setelah kantor-kantor dan data centernya itu selesai dibangun. Namun Pichai menyebut Google mendapat dukungan dari partner lokalnya.
Pengumuman rencana Google ini muncul beberapa minggu setelah Apple membeberkan rencananya untuk berinvestasi di Stateside. Mereka pun meningkatkan pengeluarannya dengan memakai penyuplai komponen dari AS sebesar 10% antara 2017 sampai 2018. (dtn)