Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Kebijakan pemerintah dalam menekan defisit neraca perdagangan Indonesia, salah satunya mengurangi kuota impor khususnya industri otomotif di Tanah Air.
Namun BMW Group Indonesia, selaku produsen mobil premium BMW di Tanah Air menyatakan tidak mencemaskan kebijakan pengendalian impor mobil mewah yang diberlakukan pemerintah.
"Apabila kita bicara untuk kendaraan CBU jumlahnya sangat terbatas, lebih ke arah kendaraan yang sangat unik dan segmennya sangat niche," Vice President Corporate Communications BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania di Plaza Senayan, Tanah Abang, Jakarta Selatan, (15/2/2019).
Jodie mengatakan penjualan BMW Grup Indonesia lebih besar dari hasil rakitan lokal yang berkisar sekitar 80 persen dari total penjualan di Indonesia.
Merek mobil asal Jerman itu telah berinvestasi dan memiliki fasilitas perakitan di Indonesia sehingga tidak mengandalkan pasokan impor.
"BMW sudah melakukan investasi cukup lama dan kemudian sampai dengan saat ini sebagian besar kendaraan yang diperjual belikan di Indonesia adalah hasil rakitan lokal," kata Jodie.
"Dari mulai seri 3, seri 5, seri 7, BMW X1, X3, X5 sudah diproduksi secara lokal di dalam negeri jadi kalau kita bicara lebih dari 80 persen jumlah penjualan di Indonesia merupakan rakitan lokal," tutur Jodie. (dto)