Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Jalan tol pembangunan pemerintah Presiden Joko Widodo kembali menuai kritik pedas. Kritik tersebut datang dari juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dian Fatwa, yang menyebutkan bahwa konstruksi pada jalan tol merupakan "pembunuhan bayaran".
Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja menilai klaim BPN yang menyebutkan bahwa konstruksi jalan tol menjadi penyebab kecelakaan merupakan penilaian yang prematur.
Dia menjelaskan bahwa penyebab kecelakaan sendiri ada tiga faktor, yaitu, kesalahan infrastruktur, perilaku pengemudi, dan kesiapan kendaraan yang kurang.
"Kalau mau menyimpulkan saya kira harus dikonfirmasi dengan data, penyebab kecelakaan itu ada tiga kan enggak bisa asal disimpulkan. Itu terlalu prematur untuk mengatakan kesalahan infrastruktur seperti itu," ungkap Endra, saat dihubungi, Minggu (17/2/2019).
Endra mengatakan setidaknya mencantumkan data saat melakukan klaim. Menurutnya, dengan data kepolisian, dapat terlihat jelas faktor apa yang menyebabkan kecelakaan.
"Kalau angka harus dikonfirmasi ke Kepolisian jadi kalau faktor kecelakaan di dalam tol ada 3 tadi. Kalau sudah ditanya kan bisa dicek paling banyak faktor yang mana?" kata Endra.
Endra pun mengatakan yang paling diperlukan adalah edukasi keselamatan berkendara di jalan tol.
"Perlu edukasi, saya kira saya sepakat sama Pak Sandi, kita perlu kampanye keselamatan berkendara di jalan tol. Saya kira itu yg harus dilakukan," ungkap Endra.
Sebelumnya, juru bicara Badan Pemenangan (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dian Fatwa, menyamakan jalan tol yang dibangun pemerintah Presiden Joko Widodo dengan pembunuh bayaran. Alasannya, kondisi jalan berbayar itu sering menyebabkan kecelakaan.
"Ternyata kita masuk jalan tol, jalan tol pembunuh bayaran, masuk jalan tol bayar tapi mati," kata Dian Fatwa dalam diskusi 'Perspektif Indonesia' di Gado-gado Boplo, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (16/2).(dtf)