Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbianisdaily.com - Medan. Sebanyak 23 elemen masyarakat pecinta Danau Toba tergabung Aliansi Peduli Danau Toba, pagi ini, Senin (18/2/2019), berdemonstrasi di DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan. Koordinator aksi yang juga Ketua Horas Bangso Batak, Lamsiang Sitompul, mengatakan, tingkat pencemaran Danau Toba saat ini sudah cukup parah. Udara hanya ada sampai kedalaman 50m, di bawahnya tidak lagi.
Oleh karenanya, mereka menuntut agar seluruh perusahaan yang menjalankan usahanya di perairan dan di kawasan Danau Toba harus ditutup. Adapun perusahaan yang dimaksudadalah PT Aquafarm Nusantara (perusahaan budidaya ikan nila), PT Toba Pulp Lestari (produsen bubur kertas), PT Allegrindo Nusantara (ternak babi), PT Simalem Resort (hotel) serta PT JAPFA (produsen pakan ternak).
"Perusahaan-perusahaan tersebut telah membuat air Danau Toba tidak bisa digunakan untuk air minum, kulit jadi gatal-gatal kalau mandi," ungkap koordinator aksi lainnya, Nico Nadeak.
Kata Lamsiang, mereka menuntut agar DPRD Sumut merespon serius tuntutan warga agar menindak perusahaan-perusahaan diduga perusak Danau Toba.
"Target kita adalah agar keenam perusahaan tersebut ditutup. Secara sistematik mereka telah membuat Danau Toba jadi rusak. DPRD Sumut harus membentuk panitia khusus untuk menyelidiki pelanggaran oleh perusahaan-perusahaan itu," tegas Lamsiang.