Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaiy.com-Medan. Seperti biasanya usai shalat dzuhur dan azhar, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi menjadi incaran wartawan. Banyak hal yang membutuhkan jawaban ataupun konfirmasi gubernur. Seperti terkait assesment (penilaian) 49 pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumut, di mana hasilnya ditunggu-tunggu publik. Gubernur Edy sendiri sudah mengeluarkan sinyal tak puas dengan hasil assesment yang berlangsung 6-7 Februari 2019.
Menurut Gubernur, asessment eselon II belum sesuai ekspektasinya, karena hasilnya masih rendah. Bahkan ada yang nilainya sangat jauh dari harapan. "Dari assessment yang kita lakukan, hasilnya masih jauh dari harapan," kata dia, Senin (18/2/2019).
Lalu berkembang informasi hanya 5 orang dari 49 pejabat eselon II yang memenuhi kriteria penilaian sebagaimana yang ditetapkan tim penguji. Itu artinya 44 orang pejabat eselon II lainnya tidak memenuhi.
Atas informasi ini, wartawan mencoba konfirmasi langsung kepada Gubernur Edy. Usai sholat dzuhur dari Masjid Agung Medan, Selasa (19/2/2019), wartawan pun langsung mewawancarai gubernur.
"Wo wo woohhh, kalian-kalian aja pun yang kutengok," ujar gubernur yang mengenakan kemeja putih tangan panjang dan peci hitam sembari menunjukkan raut wajah tak suka ditanyai wartawan.
Gubernur Edy langsung berjalan dan sambil terus ditanyai wartawan, "Kabarnya hanya lima orang saja eselon II yang lulus assesment. Bagaimana itu Pak".
Lalu Gubernur Edy menampiknya. "Ah siapa bilang?, itu nanti kupelajari dulu. Kalian saja tiap hari kulihat," jawab gubernur tanpa menjelaskan lebih lanjut pernyataannya itu, sembari terus berjalan meninggalkan wartawan.
Ajudan gubernur seketika meminta wartawan menyudahi pertanyaan. "Udah dulu ya bang," ujar ajudan dan langsung memepet gubernur berjalan menuju ruang kerja gubernur di lantai 10.
Ketua Panitia Assesment, Sabrina, yang juga Sekretaris Daerah Provinsi Sumut (Sekdaprovsu) yang berupaya dikonfirmasi wartawan terkait hasil assesment, tidak berhasil. Sekdaprovsu sedang berada di Banjarmasin.
Wartawan kembali menggali informasi hasil assesment ini kepada Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Setdaprovsu Kaiman Turnip. Di temui di ruang kerjanya, Kaiman mengaku tidak bisa memberi tanggapan.
"Wah gimana mau kasih komentar, saya aja juga ikut di-assesment. Nggak mungkinlah, nggak tepat itu," ujar Kaiman yang mengaku terburu-buru sambil keluar dari ruang kerjanya menuju mobil dinasnya.
Namun pengakuan Kaiman, pelaksanaan assesment kali ini adalah lebih fair dari sebelumnya. "Ini lebih fair saya kira, karena sepenuhnya ditangan penguji, nggak ada yang mengintervensk," katanya.
Sebelumnya usai melantik Dewan Pengawas PDAM Tirtanadi Sumut, Senin (18/2/2019), Gubernur Edy mengatakan assesment merupakan
tahapan yang dilakukannya untuk mencari orang yang tepat di tempat yang tepat (The right man in the right place).
Namun disayangkannya karena secara umum hasil asessment pejabat eselon II samgat rendah. Kemudian jabatan di eselon II yang kosong akan dilelang untuk mendapatkan orang-orang yang berkualitas menduduki jabatan yang masih lowong.
"Saya mencari pejabat itu, bukan karena agama dan suku, tapi kualitas sumber daya manusia (SDM)-nya. Sebab tuntutan Sumut untuk bekerja itu memerlukan kualitas SDM. Kalau kita melakukan assessment ulang lagi, berarti kita harus mengeluarkan dana lagi. Nanti saya pastikan dulu lah dengan Sekda untuk menentukan langkah selanjutnya," kata Edy.
Gubernur mengatakan tidak tertutup kemungkinan akan mencari pejabat yang berkualitas dari luar provinsi Sumut. "Kalau dari hasil seleksi kemarin rendah maka terpaksa kita cari pejabat eselon II yang berkualitas," ujarnya.