Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com – Tebing Tinggi. Wali Kota Tebing Tinggi, H Umar Zunaidi Hasibuan, mengingatkan segenap jajaran di dinas kesehatan bersama kader-kader kesehatan di kelurahan untuk mengentaskan persoalan anak stunting (gizi buruk) yang jumlahnya di Tebing Tinggi sebanyak 74 orang atau sekitar 0,64 % dari 11.500 balita yang ada di kota itu.
“Meskipun hitungan persentasenya untuk kota Tebing Tinggi terbilang sangat kecil di tingkat nasional, tapi kedepan saya berharap Tebing Tinggi harus terbebas dari yang namanya anak stunting,” kata Wali Kota Tebing Tinggi, H Umar Zunaidi Hasibuan, saat melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Tebing Tinggi, Selasa (19/2/2019), di gedung Balai Pertemuan Kartini Jalan Gunung Leuser, Kota Tebing Tinggi.
Kegiatan sosialisasi Germas yang diikuti 1.212 peserta terdiri dari kader jumantik, kader posyandu, kader pokeskel, kader lansia, pengelola program puskesmas, para Kapala UPTD Dinas Kesehatan, Lurah, Camat, pimpinan OPD dan PKK tersebut, juga dihadiri Kabid P2P Dinkes Propinsi Sumatra Utara, Teguh Suriadi.
Disampaikan Umar Zunaidi, meskipun persentase anak stunting di Tebing Tinggi terbilang kecil secara nasional, tapi yang pasti di Tebing Tinggi anak stunting masih ada dan ini harus segera dituntaskan dengan melakukan kerjasama, terutama ibu-ibu yang merupakan garda terdepan.
“Anak stunting Tebing Tinggi harus kita tuntaskan, ibu-ibu harus mau membawa anaknya ke puskesmas, puskeskel atau pustu untuk ditimbang berat badanya, selanjutnya lakukan imunisasi dan pemberian vitamin kepada anak, untuk itu kami harapkan lurah, camat untuk menggerakkan pengentasan anak stunting di kota ini,” imbuhnya.
Selain masalah stunting, wali kota juga mengingatkan tentang kasus DBD yang saat ini sedang melanda Indonesia, ditingkat nasional tahun 2018 terdapat 289 kasus, dan di Tebing Tinggi selama bulan Januari hingga Pebruari 2019 ada 47 kasus DBD. “Jika dilihat dari data tahun ke tahun, kasus DBD ini turun naik dan itu pertanda bahwa daerah Tebing Tinggi belum bebas dari DBD,” katanya.
Pada kesempatan itu, wali kota juga memberikan tantangan kepada Posyandu di kelurahan-kelurahan, bagi yang daerahnya bebas dari DBD hingga di akhir tahun nanti akan diberikan bonus Rp 3,5 juta, “Ini janji saya, dan semua itu hanya bisa dilakukan dengan kerja, kerja dan kerja,” katanya.
Ia menyampaikan agar peberantasan sarang nyamuk dengan cara bergotong royong, dan ada tanaman yang baik ditanam di rumah, yakni serei wangi, lavender atau zodiac dilakukan bukan hanya sekedar disiram tetapi dirawat dengan baik agar tidak rimbun dan ini menghindari berkembangnya nyamuk aedes ageypti dan kedepan kita akan berupaya tanaman ini dikembangkan melalui dinas pertanian untuk dilakukan pembibitan.