Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi mengaku setuju dengan usulan Bawaslu yang meminta jumlah penonton debat dikurangi. Sebab, BPN menilai jumlah pendukung yang hadir di lokasi debat tak teratur.
"Jumlah yang hadir yang tidak tertib, yang kemarin memang sudah dibicarakan, terutama dari paslon 01, itu bukan hanya mengganggu suasana di dalam, tapi juga suasana di televisi, yang menjadi hak masyarakat untuk tahu. Jadi kalau usulan kita bisa disederhanakan, hemat, address kita lebih kepada publik di luar lewat TV kalau yang di dalam cukup 30 (orang)," ujar Direktur Materi dan Debat BPN, Sudirman Said di Jalan Adityawarman, Jakarta Selatan, Rabu (20/2/2019).
Dia juga meminta KPU tidak perlu mengundang banyak orang. Dia juga menyebut Menteri yang diundang seolah-olah mendukung pasangan 01 padahal menurutnya belum tentu mendukung.
"Terus KPU tidak usah mengundang banyak orang, menimbulkan prasangka, yang diundang para Menteri-menteri, kemudian seolah Menteri-menteri mendukung 01. Padahal belum tentu kan, Menteri kan pejabat negara yang netral, itu kita usulkan, terserah," katanya.
Dia juga mengusulkan agar KPU memberikan penambahan waktu kepada para paslon agar bisa lebih mengeksplor materi debat.
"Sebetulnya kan semua publik menghendaki perbaikan. Terbukti 2 kali debat, memberi waktu yang semenit, 2 menit itu, membuat kita tidak bisa mengeksplor kemampuan sendiri, kemampuan kompetitor, pikiran-pikiran secara utuh," ucapnya.
Ketika ditanya mengenai kericuhan yang sempat di lokasi debat. Sudirman mengatakan akan menyerahkan semuanya kepada Bawaslu sebagai pengawas pemilu.
"Biarkan Bawaslu menyimpulkan. Tapi saya kira sekarang gampang banget ya, menemukan jejak digital gitu, tidak hanta gambar, tapi juga video, jadi silakan Bawaslu melihat," katanya dtc