Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Medan. Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Sunanto melarang sesama kader Pemuda Muhammadiyah di mana pun berada untuk tidak latah ikut-ikutan saling mengkafirkan.
"Politik nalar kritis itu boleh, nalar akal sehat itu silakan. Tapi, sesama kader jangan kita saling mengkafirkan, apalagi sudah ikut mengkapling-kapling surga lebih dahulu," kata Sunanto dalam pidato saat membuka kegiatan Baitul Aqom Muhammadiyah (BAM) Pemuda Muhammadiyah Sumatera Utara di Gedung LPMP Medan, Jumat (22/2/2019).
Kader Pemuda Muhammadiyah kata Sunanto, bertindak sebagai juru dakwah untuk mendamai umat. Bukan ikut memperkeruh suasana umat, apalagi ikut mengkafirkan sesama kader.
Cak Nanto panggilan akrab Sunanto itu menegaskan, dalam kondisi politik terkini, gerakan dakwah kekuasaan menjadi hal sangat penting. Karenanya, kader Pemuda Muhammadiyah harus terus mengawal gerakan dakwah itu.
"Salah satu mengawal gerakan dakwah kebangsaan itu adalah lewat kegiatan Baitul Arqom Muhammadiyah ini. Karena kegiatan ini merupakan bagian dari mengisi kemerdekaan," kata Cak Nanto.
Sunanto dalam sambutannya menegaskan identitas Pemuda Muhammadiyah sebagai salah satu gerakan kebangsaan keagamaan di Indonesia. "Kalau istilah saya itu, embrio kerukunan beragama itu adalah Pemuda Muhammadiuayh. Karenanya, mari kita jaga kerukunan beragama kita jangan sempat rusak," kata Sunanto.
Peserta Baitul Arqom Pemuda Muhammadiyah Sumut yang ikut pada acara tersebut, berasal dari seluruh PD Pemuda Muhammadiyah kabupaten/kota di Sumut dan berlangsung sampai pada Minggu (24/2/2019).