Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Gorontalo. Presiden Joko Widodo (Jokowi) siang ini melakukan panen raya jagung seluas 1.392 hektare yang berada di Desa Botuwumbato, Kabupaten Gorontalo Utara dan Desa Motilangu di Kabupaten Gorontalo.
Acara panen raya didampingi oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie, dan pejabat daerah setempat.
Jokowi meminta kepada seluruh petani jagung di Gorontalo untuk meningkatkan produktivitas lahan tanamnya.
"Sebelumnya produksi jagung petani Gorontalo hanya 650 ribu ton, sekarang sudah bisa ditargetkan 1,7 juta ton, peningkatan yang banyak sekali," kata Jokowi di Desa Motilangu, Kabupaten Gorontalo, Jumat (1/3/2019).
Lokasi panen raya jagung seluas 1.392 hektare ini merupakan sebagian dari total lahan tanam jagung di Gorotalo. Pada 2018, petani jagung di sini berhasil mencetak produksi 1,5 juta ton dan mengekspor 113 ribu ton.
Pada kesempatan itu juga, Kepala Negara menyempatkan diri untuk berdialog dengan beberapa petani jagung. Dirinya berkomitmen untuk meningkatkan tingkat kesejahteraan petani.
Bahkan, kata Jokowi, pemerintah akan memulai pembangunan Bendungan Bulango Ulu senilai Rp 2,3 triliun.
"Airnya bisa mengairi sawah dan kebun yang ada di provinsi ini, yang penting waduknya segera dikerjakan dan selesaikan," ujar dia.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan target produksi nasional sebesar 33 juta ton di tahun 2019, dan ekspor sebesar 500 ribu ton.
Amran juga mengungkapkan bahwa program yang selama ini sudah dijalankan akan tetap dimaksimalkan, seperti intensifikasi lahan dengan benih unggul gratis agar produktivitas lebih baik, juga ekstensifikasi lahan atau perluasan lahan termasuk sistem tumpangsari, dan modernisasi pertanian dengan memanfaatkan alat mesin pertanian (Alsintan).
"Target sebesar itu akan maksimalkan di lumbung jagung nasional seperti Jawa Timur, NTB, Lampung, Sumatera Selatan, termasuk Gorontalo. Selain ditarget akan produksi 1,7 juta ton, tahun ini Gorontalo juga didorong untuk ekspor sebesar 150 ribu ton," ungkap Amran.
Data Kementerian Pertanian (Kementan) menunjukkan bahwa produksi jagung nasional menunjukkan peningkatan pesat setiap tahun, dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Tahun 2015 misalnya, produksi jagung nasional hanya 19,61 juta ton. Meningkat menjadi 23,58 juta ton di tahun berikutnya. Lalu, naik menjadi 28,92 juta ton pada 2017, dan tembus 30 juta ton tahun 2018. (dtf)