Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kerap dikritik soal utang pemerintah. Bahkan, Capres 02 Prabowo Subianto pernah mengatakan Menteri Keuangan diganti saja menjadi menteri pencetak utang.
Bukan itu saja, menurut Sri Mulyani kementerian yang dipimpinan memang sangat tenar, namun yang dikenal dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) hanya soal utang.
"Yang terkenal dari Kemenkeu hanya utang, tapi Dirjen kekayaan negara nggak dilihat yang dilihat cuma utangnya. Ketakutan utang terus, aset kita nggak dilihat, padahal kita punya dirjen kekyaan negara," ujar Sri Mulyani saat membuka Kompetisi Hackathon 2019 #Uangkita di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Jumat (1/3/2019).
Padahal, lanjut Sri Mulyani, Kemenkeu memiliki banyak direktorat jenderal yang sangat berperan penting bagi perekonomian negara, contohnya Ditjen Pembiayaan Pengelolaan Risiko, Ditjen Kekayaan Negara dan lain sebagainya.
Kementerian Keuangan sendiri tahun lalu melakukan penghitungan kembali aset negara. Total aset yang diperiksa nilainya kembali itu ada peningkatan 272,42% atau Rp 4.190,3 triliun dari sebelumnya Rp1.538,18 triliun menjadi Rp 5.728,49 triliun.
Sri Mulyani menambahkan dia telah meminta para Eselon I Kemenkeu untuk aktif di media sosial mengenalkan Kemenkeu secara menyeluruh.
"Saya minta eselon satu bikin sosial media untuk menginformasikan Kementerian Keuangan. Saya minta untuk menjadi kreatif terus menerus," tutur mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.dtc