Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Tanah Karo. Menjelang peringatan hari jadi Kabupaten Karo ke-73, yang akan digelar 2 hari, Jumat dan Sabtu (8 dan 9/3/2019), di Jalan Veteran Kabanjahe, Dinas Pertanian (Distan) Kabupatan Karo menggelar pelatihan cara membuat bio/eco enzym kepada sejumlah petani. Kegiatan itu dilakukan di Aula Kantor Distan Karo, Selasa (5/3/2019).
Dalam keterangannya kepada Medanbisnisdaily.com, Kadis Pertanian Karo, Sarjana Purba, didampingi Munarta Ginting (sekretaris) berharap ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui pelatihan, dapat disebarluaskan perwakilan setiap kecamatan, ke petani lainnya di daerah masing-masing.
“Kemampuan petani membuat mikro organisme yang bermanfaat bagi tanah dan tanaman, tentunya dapat mengurangi cost produksi pertanian. Jika sudah mampu membuat, tentunya tidak lagi membeli. Tergantung kemauan saja, yang penting sudah ada bekal ilmu,” ujar Sarjana Purba.
Bio/eco enzym yang diajarkan pembuatannya dari bahan serai (wangi dan biasa, red) , kangkung, kulit nanas, jeruk manis, kacang tanah, ditambah sedikit molasi (tetes tebu). Selain menjadi pembenah, bio/eco enzym juga diyakini mampu memperbaiki struktur tanah yang sudah rusak atau kurang subur.
“Enzym yang sudah jadi, dapat juga dipakai untuk pestisida pengusir. Aromanya tidak disukai hama. Satu setengah liter bio/eco enzym dapat dicampur dengan 300 liter air. Tentunya sangat irit, baik dalam proses penyemprotan ataupun pengecoran tanaman petani,” papar sarjana Purba.
Dalam proses pembuatan, agar tidak kesulitan menakar, bahan yang sudah dirajang kecil-kecil, dimasukkan ke dalam botol air minum kemasan 1,5 liter hingga ketinggian 1/3. Lalu ditambah 100 cc molase dan air secukupnya. Jumlah bahan yang dirajang hampir sama semua takarannya.
“Setiap hari putar tutup botolnya untuk mengeluarkan gas. Namun jangan sampai terbuka, diputar perlahan saja, lalu ditutup lagi. Tunggu seratus hari sudah siap pakai. Hendaknya sekali membuat jangan hanya satu. Dibuat banyak juga biayanya tidak mahal,” pungkas Sarjana Purba.