Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Probolinggo. Hari Raya Nyepi juga dirayakan umat Hindu Suku Tengger di Gunung Bromo. Wisatawan diminta tidak keluar hotel.
Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo ditutup sejak Kamis pagi pukul 05.00 WIB. Penutupan dilakukan 24 jam, seiring dimulainya Pelaksanaan CaturBrata Penyepian Tahun Baru Saka 1941. Penutupan ini merupakan tahun kedua dilakukan, dimana merupakan permintaan Persatuan Umat Hindu, Suku Tengger.
Selain di Probolinggo, penutupan juga dilakukan di 3 daerah lainnya meliputi, Pasuruan, Malang dan Lumajang. Camat Sukapura, Yulius Christian menyampaikan, penutupan akses jalan berada di Desa Wonokerto, yang merupakan pintu utama.
Di Kecamatan Sukapura, Probolinggo setidaknya ada 5 desa yang melaksanakan Nyepi. Meliputi Desa Wonokerto, Ngadas, Wonotoro, Jetak dan Ngadisari.
"Untuk penjagaan dilakukan seratus 'Jaga Baya' , ditambah bantuan anggota TNI, Polri,"kata Yulius, Kamis (7/3/2019).
Untuk wisatawan yang tengah menginap di hotel, menurut Yulius tidak diperbolehkan beraktivitas di luar hotel hingga 24 jam kedepan. Selain penjagaan, jaga baya bersama TNI dan Polri sesekali keliling desa, guna menjamin Pelaksanaan Nyepi berjalan lancar dan khidmat.
Sementara Ketua Paruman Walaka Hindu Dharma, Suku Tengger Sunomo mengatakan, selama Nyepi warga Umat Hindu melakukan Tapa Brata. Mereka melakukan Amati Geni tidak ada api, Amati Karya tidak boleh bekerja atau beraktivitas. Amati Lelungan tidak boleh bepergian dan Ameti Lelalungan tidak boleh bersuara, serta puasa 24 jam.
"Maksudnya Nyepi ini merupakan bentuk bersatu dengan alam, dan meminta ke sang pencipta melalui Tapa Brata," jelasnya.(dtt)