Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Makassar. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengkritik lesunya ekspor dan investasi di Indonesia. Di tengah kritik ini, Sulsel berhasil mengekspor komoditi pertanian ke mancanegara.
"Salah satu cara meningkatkan neraca perdagangan Indonesia adalah dengan menggenjot ekspor pada sektor non migas, di antaranya produk pertanian. Provinsi Sulawesi Selatan siap berkontribusi maksimal untuk mewujudkan hal ini, kata Gubernur Sulsel, M. Nurdin Abdullah di Kawasan Industri Makassar, Rabu (13/3/2019).
Nurdin mengatakan keberhasilan ekspor ini melibatkan semua unsur baik itu pemerintah pusat, pemerintah daerah, pihak swasta, maupun masyarakat umum. Nurdin menyebut semuanya bahu-membahu demi kesuksesan bersama untuk ekspor pertanian ini.
Pada pelepasan ekspor 238.979 ton lada biji tujuan Vietnam dan Malaysia, Nurdin berharap Sulsel dapat menjadi lumbung pertanian yang terbesar di kawasan Indonesia Timur.
Sementara itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman yang turut hadir dalam acara ini mengatakan bahwa pemerintah provinsi harus dapat melihat potensi ekspor di wilayahnya dan akan termotivasi untuk mencari jalan agar komoditas di propinsinya bisa tembus pasar ekspor.
"Misalnya saja seperti sarang burung walet (sbw), berdasarkan data Karantina Makassar di tahun 2018 ada 80.971 ton (sbw) yang keluar dari Sulawesi Selatan ke beberapa propinsi yang sebenarnya itu menjadi bahan baku komoditas ekspor di propinsi lain. Nah, ini kesempatan bagi pemerintah propinsi Sulawesi Selatan untuk mencari terobosan agar ekspor sarang burung walet dapat keluar langsung dari Makassar, tentu ini akan mengungkit pendapatan daerah bukan," kata dia.
Berdasarkan data dari Badan Karantina Pertanian Makassar tercatat frekuensi aktivitas ekspor di tahun 2018 sebanyak 3.206 kali penerbitan Phitosanitary Certificate dengan volume 412.924 Ton. Pada trimester pertama di tahun 2019 frekuensi ekspor telah mencapai 474 kali sebesar 138.737 Ton.
Sementara itu, nilai ekspor Sulawesi Selatan di bulan Maret mencapai Rp 852 miliar dengan total volume 6.485 ton yang terdiri dari buah pisang, manggis, markisa, kacang mede, kulit ari mede, minyak kulit mede, kakao biji, kakao pasta, vanili kering, lada biji, ampas sawit, cengkeh, cincau hitam, kacang hijau, kayu manis, dedak gandum, gandum pelet, porang dan rumput laut.(dtf)