Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Teluk Dalam. PT PLN (Persero) kesulitan beroperasi untuk menyuplai energi listrik di Kepulauan Nias, Sumatra Utara. Kondisi itupun membuat Kepulauan Nias terancam gelap gulita.
Senior Manager Niaga PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara, Rino Gumpar Hutasoit, mengatakan, penyebab PLN sulit beroperasi di Nias karena banyaknya warga yang menunggak membayar rekening listrik.
"Bahkan tunggakan rekening listrik bertahun-tahun, ada yang sampai lima tahun hingga delapan tahun dan hingga saat ini belum bayar," kata Rino Gumpar, Kamis (14/3/2019).
Disebutkan, tunggakan rekening pelanggan di Nias per Februari 2019 sudah dalam tahap yang sangat menghawatirkan. Nias merupakan satu-satunya daerah di Sumut yang pelanggannya paling banyak menunggak bertahun-tahun.
Jumlah yang menunggak sudah mencapai 36.000 pelanggan dari total 93.000 pelanggan di Nias. "Posisi tunggakan sudah mencapai Rp 40 miliar, nilai sangat besar dan kami kesulitan membiayai operasional, sementara pasokan daya dan keandalan listrik terus ditingkatkan di Nias," ungkapnya.
Padahal, kata Rino, uang dari pembayaran rekening listrik warga sejatinya yang digunakan PLN beroperasi di Nias. Artinya jika masyarakat pelanggan lancar membayar tagihan, maka akan lancar jugalah operasional, termasuk pelayanan.
"Misalnya untuk bahan bakar, ya kami membelinya pakai uang itu. Kemudian untuk pelayanan dan pemeliharaan juga. Jadi kelancaran operasional PLN sangat tergantung dari pembayaran rekening," kata Rino.
Upaya penagihan sedang difokuskan saat ini. Namun sebelumnya, telah dilakukan sosialisasi kepada masyarakat dan koordinasi dengan Bupati/Walikota bersama FKPD se-Kepulauan Nias, para camat dan kepala desa serta koordinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama.
Untuk itu, PLN UIW Sumut sangat bermohon agar semua pelanggan yang.menunggak, segera melunasinya. "Kami sudah kasih kesempatan, dan kalau tidak berniat melunasi, kami terpaksa membongkar sambungan," tegas Rino.