Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Medan. Terhadap suksesnya penyelenggaraan Pemilihan Umum 2019, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara menginginkan tidak adanya gangguan ketersediaan tenaga listrik. Terutama pada tanggal 16-17 April saat pencoblosan dan penghitungan suara di tempat pemungutan suara (TPS) dilaksanakan.
Untuk itu, pada Rabu (13/3/2019), KPU melakukan koordinasi dengan PT Pembangkit Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumut. Dipaparkan sejumlah daerah di Sumut yang dianggap rawan pemadaman listrik, seperti, Kabupaten Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Nias dan Simalungun. Berdasarkan pengalaman Pilgubsu 2018, daerah-daerah tersebut paling rawan pemadaman.
Untuk itu PLN diminta turut berpatisipasi mengantisipasi dan menangani potensi pemadaman listrik sehingga proses penghitungan suara Pemilu 2019 di Sumut berjalan lancar.
"Selain rawan pemadaman listrik, juga terdapat daerah-daerah yang mendapatkan pasokan listrik hanya hingga sore hari. Padahal berdasarkan simulasi KPU RI, proses penghitungan suara dimulai dari pukul 14.00 WIB dan jika berjalan normal akan selesai pada dini hari,” kata Ketua KPU Sumut Yulhasni.
Hal tersebut akan menjadi kendala di TPS atau kecamatan yang tidak mendapatkan pasokan listrik selama 24 jam. Jika terjadi pemadaman listrik ataupun kekurangan pasokan listrik di TPS, kecamatan maupun kabupaten, akan berpotensi menyebabkan molornya waktu penghitungan suara.
Dikhawatirkan juga akan terjadi penundaan hingga penghitungan ulang surat suara yang bisa mengakibatkan terganggunya tahapan Pemilu 2019.
“Kita semua tidak ingin hal tersebut terjadi, oleh karenanya kita berharap PLN turut serta mengantisipasi dan menangani gangguan listrik, misalnya dengan membantu peminjaman genset dan tidak melakukan pemadaman listrik pada 16-17 April nanti,” ujar Yulhasni.
Merespon kekhawatiran KPU, SRM Distribusi PLN UIW Sumut, Taufik Hidayat, mengatakan pihaknya telah mempersiapkan sistem kelistrikan untuk mendukung jalannya pemilu. Salah satunya pembentukan Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) PLN yang terlatih bekerja dalam keadaan bertegangan dan berfungsi melakukan perbaikan listrik tanpa pemadaman.
Sebanyak 2.456 personel akan diturunkan, dimana sudah terdapat empat daerah di Sumut yang sudah mulai bekerja. Yaitu di Siantar, Medan, Lubuk Pakam dan Binjai.
"Selain menyiapkan Tim PDKB, PLN juga telah menyiapkan 300 posko siaga di kantor PLN kabupaten/kota terdekat agar pasokan listrik terpenuhi selama penyelenggaraan Pemilu 2019," papar Taufik.
Sementara itu, kepada medanbisnisdaily.com, komisioner KPU lainnya, Batara Manurung, berharap kepastian ketersediaan listrik yang prima oleh PLN bisa direalisasikan pada H-7 pencoblosan hingga proses rekapitulasi di tingkat kabupaten/kota.
"Sedari dini PLN harus mengantisipasi kepastian ketersediaan listrik di Sumut agar Pemilu 2019 berjalan sukses," ujar Batara.