Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com-Jakarta. Amerika Serikat akhirnya mengalah dan mengandangkan pesawat Boeing 737 MAX 8. Aneka maskapai pengguna pun angkat bicara
Melansir CNN Travel, Kamis (14/3/2019), ada dua maskapai AS yang menerbangkan Boeing 737 MAX 8. American Airlines menerbangkan 24 pesawat jenis itu. Sementara, Southwest Airlines yang memiliki 34 pesawat 737 MAX 8. Mereka memantau penyelidikan Ethiopian Airlines yang jatuh hanya 5 bulan setelah Lion Air JT 610.
"Kami terus bekerja sama dengan FAA dan otoritas penerbangan lainnya dan percaya penuh pada pesawatnya," begitu sikap resmi American Airlines.
"Kami belun ada rencana mengubah kebijakan atau prosedur operasional dan tetap yakin dengan keamanan armada kami. Kami tetap berhubungan denga Boeing dan dekat dengan investigasi yang terus berjalan," begitu kata Southwest Airlines.
Perekam data penerbangan dan perekam suara kokpit baru ditemukan pada hari Senin dan dua kecelakaan itu belum ada hubungannya. Ada banyak alasan mengapa sebuah pesawat bisa jatuh.
"Apa yang akan saya tawarkan adalah kata hati-hati. Kita perlu menganalisa data terlebih dahulu dan kemudian memutuskan bagaimana untuk bergerak maju," kata John Gogila, mantan anggota Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika.
Goglia mengatakan maskapai yang menerbangkan Boeing 737 MAX 8 harus meninjau pelatihannya. Tapi apa yang ada di belakang layar maskapai penerbangan?
"Anda tidak dapat meremehkan kekuatan apa yang ada di balik layar dari maskapai penerbangan. Jika mereka berpikir memiliki ancaman, mereka akan melangkah dan merespons secara mandiri," kata William Voss, mantan wakil direktur FAA dan mantan CEO dari Flight Safety Foundation.
Penyelidik dalam kecelakaan Lion Air menduga kecelakaan itu disebabkan oleh sensor angle of attack (AOA). Letaknya di bagian luar pesawat yang mentransmisikan data, jika salah bisa memicu semacam sistem auto pilot yang disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS) yang memaksa hidung pesawat menukik ke bawah.
Pada bulan November Boeing mengeluarkan Operations Manual Bulletin yang memberi tahu operator penerbangan cara mengatasi pembacaan kokpit yang salah. Spesifiknya untuk mengatasi keadaan jika ada yang salah dari sensor AOA, kata pernyataan Boeing.
FAA kemudian mengeluarkan arahan kelaikan udara daruratnya sendiri yang memberi tahu pilot tentang cara merespons masalah serupa. Voss juga memperingatkan terhadap spekulasi yang merajalela tentang investigasi dan dorongan dari media sosial.
"Media sosial telah mengubah cara kita melihat dunia tetapi tidak ada yang mengubah realitas dan fisika kesalahan manusia. Jadi kita tidak bisa membiarkan media sosial mendorong keputusan tentang kenyataan," katanya.
United Airlines menerbangkan versi berbeda dari Boeing 737 MAX, yakni 737 MAX 9 dan saat ini memiliki 14 armada. Meski tidak ada laporan bahwa MAX 9 mengalami masalah dengan sensor AOA mereka, FAA memasukkan jenis pesawat itu dalam arahan darurat di bulan November.(dtt)