Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Kondisi ekonomi Malaysia tahun 2018 masih mengalami perlambatan. Hal ini tercermin dari industri penerbangan, manufaktur, properti hingga jasa pengiriman yang masih belum membaik.
Mengutip Forbes, Kamis (14/3/2019), akibat kondisi tersebut jumlah aset 30 orang terkaya di Malaysia menyusut dan hanya 11 orang yang mengalami kenaikan.
Forbes menjelaskan sepanjang 2018 terjadi penurunan indeks saham KLSE sebanyak 8%. Kemudian nilai tukar ringgit terhadap dolar AS merosot 3%. Hal ini terjadi karena kondisi politik di negara tersebut mengalami goncangan.
Posisi tertinggi diduduki oleh Robert Kuok yang memiliki kekayaan bersih US$ 12,8 miliar, meskipun sempat menurun US$ 2 miliar. Selanjutnya ada Quek Leng Chan yang memiliki kekayaan hingga US$ 9,4 miliar atau naik US$ 2,2 miliar.
Lalu Teh Hong Piow memiliki kekayaan US$ 6,7 miliar naik US$ 700 juta dibanding periode sebelumnya. Posisi selanjutnya diduduki oleh Ananda Krishnan yang memiliki kekayaan sebanyak US$ 6,2 miliar turun US$ 900 juta karena saham di sektor energi turun hingga 78%.
Kemudian Lee Shin Cheng yang bekerja di IOI Corporation dan IOI Properties menduduki posisi kelima, kekayaanya mencapai US$ 5,4 miliar atau turun US$ 200 juta.
Sementara itu Wong Thean Soon merupakan warga Malaysia yang mengalami kerugian paling besar. Kekayaanya turun hingga 63% menjadi US$ 280 juta. Saham perusahaanya tercatat menurun karena terdampak gonjang-ganjing masalah pemerintahan.
Ada juga Syed Mokhtar AlBukhary menduduki urutan ke 12, jumlah kekayaanya mencapai US$ 1,7 miliar turun US$ 200 juta. Penurunan ini terjadi karena saham infrastrukturnya mengalami penurunan akibat megaproyek di Malaysia yang mangkrak.
Taipan Malaysia yang mengalami penurunan jumlah harta yakni Lim Kok Thay ia membukukan aset US$ 4,4 miliar turun hingga US$ 300 juta. dtc