Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com - Jakarta - Akademisi sekaligus pakar ekonomi kesehatan Hasbullah Thabarany menilai Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sejak awal pemerintahan Jokowi hingga saat ini sudah sesuai dengan penerapannya. Namun ada beberapa hal yang harus disempurnakan.
Awalnya Hasbullah mengibaratkan perjalanan JKN seperti berkendara di jalan tol. Jalan yang ditempuh sudah tepat, namun belum sampai tujuan yang inginkan.
"Apa sudah tercapai? Kalau misalkan saya dari Jakarta mau ke Bandung, belum sampai ke Bandung, karena semua belum tercapai. Yang sudah tercapai pun banyak yang ngomel. Dokternya setengah-setengah, dan sebagian dokter dibayarnya belum memadai. Kalau kita tak dibayar, juga pasti tak jalan," ucap Hasbullah dalam diskusi bertajuk 'Refleksi Kesehatan di Era Jaminan Kesehatan Nasional' di Media Center Jokowi-Maaruf, Jl Cemara, Menteng, Jakpus, Kamis, (14/3/2019).
Hasbullah menyadari tantangan JKN ke depan masih berat. Namun, menurutnya, JKN sudah bermanfaat.
"Tapi kalau mau saya evaluasi, sudah sampai mana? Sudah masuk Cipularang, jadi nggak mungkin kesasar ke Cirebon. Sudah sesuai arahnya ini, tapi memang belum sampai. Memang kita sadari ada tantangan berat, karena jalannya berkelok-kelok, lebih sering terjadi kecelakaan, naik pula, perlu bahan bakar banyak. Jadi kita sudah ada evaluasi, ternyata dari berbagai evaluasi secara akademik, ini sudah bermanfaat," kata Hasbullah.
Hasbullah memberikan masukan untuk JKN ke depannya, salah satunya mencari sumber pendanaan yang memadai. Selain itu, pendidikan masyarakat terkait hak dan kewajiban jaminan kesehatan dirasa perlu.
"Sederhana, cari sumber dana yang lebih memadai karena memang masih sangat sedikit, bukan hanya dari iuran, tapi juga dari hibah, dari pajak, dan lain lain. Sehingga bisa membayar fasilitas kesehatan dengan baik, masyarakat kita harus dididik, masyarakat kita harus diberi sosialisasi bahwa ada hak dan kewajiban. Itu yang paling penting," ucap Hasbullah.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua TKN Jokowi-Maaruf, Rosan Roeslani, menyadari masih ada kekurangan dalam penerapan JKN selama ini. Dia memastikan program jaminan kesehatan akan ditingkatkan oleh Jokowi-Ma'ruf.
"Tentunya masih ada yang perlu disempurnakan, itu wajar, sesuatu yang normal. Itu makanya masih melakukan penyempurnaan. Saya pastikan program-program selanjutnya dari Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf Amin ini akses dari jaminan sosial dan jaminan kesehatan ini akan ditingkatkan," beber Rosan.
Alasan ditingkatkannya program JKN, ini adalah program utama yang memprioritaskan sumber daya manusia.
"Karena apa? Karena ini program utama, prioritas dari beliau adalah mengenai pembangunan sumber daya manusia. Bagaimana kita bisa mempunyai--kalau istilahnya sekarang--SDM premium apabila faktor dari kesehatannya tidak beriringan," ucap Rosan. dtc