Login • Lupa Password | Daftar segera dan nikmati pemasangan iklan baris secara gratis! |
Medanbisnisdaily.com. Kalau ke Pekan Raya Sumatra Utara (PRSU), cobalah singgah ke paviliun Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Pengunjung bakal mendapat servis yang baik dari petugas di sana. Ada seduhan kopi arabika buat para pengunjung.
Eits, bukan cuma itu, pengunjung juga diperkenalkan dengan produk olahan kopi lainnya. Namanya Cascara. Cascara adalah minuman yang berasal dari kulit kopi.
Cascara baru diproduksi dua bulan lalu oleh Wakil Direktur 3 Pesantren Modern Unggulan Terpadu Darus Mursyid (PDM) di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).
Melalui Kadiv Pengembangan Usaha PDM, Riki Ardiansyah bercerita, kabupaten yang dipimpin Bupati Syahrul Pasaribu ini mempunyai topografi berbukit. Sehingga cocok jika ditanami dengan tanaman kopi.
"PDM sudah mempunyai tanam kopi yang ditanam di lahan seluas 5 hektare. Setelah ada mesin pengolahan dan pabrik kopi, maka kami mengolah kopi sendiri. Kebun kopinya sudah sejak empat tahun, pabrik kopinya sudah dua tahun dan olahan kulit kopi ini baru dua bulan. Kami juga membeli kopi dari masyarakat sekitar," katanya saat berbincang santai dengan medanbisnisdaily.com, di Paviliun Tapanuli Selatan, arena PRSU, Jalan Gatot Subroto, Medan, Kamis malam (14/3/2019).
Kopi yang mereka olah setiap kali panen raya sebanyak 1 ton. Melihat kulit kopi yang dibuang begitu saja, maka terciptalah olahan kulit kopi yang disebut Cascara.
"Di daerah kami sudah punya kafe juga. Kafe dibuat untuk mengedukasi masyarakat tentang kopi. Mulai dari cara bertanam kopi yang baik tapi juga bagaimana mengolah kopi ini supaya lebih bernilai ekonomi," ujarnya.
Harga Cascara dibrandol Rp 150.000 per kg. Sampai saat ini, kata Riki, belum ada dilakukan pemasaran yang lebih luas.
"Melalui PRSU inilah kami selalu perkenalkan Cascara kepada setiap pengunjung yang datang ke Paviliun Tapanuli Selatan," ucap Riki.